Menanti Klimaks Trilogi Cavs Vs Warriors

Cavaliers dan Warriors bertemu di final NBA untuk tiga musim secara beruntun.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 26 Mei 2017, 17:15 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2017, 17:15 WIB
Forward Cleveland Cavaliers, LeBron James, dijaga bintang Golden State Warriors, Kevin Durant, pada laga musim reguler NBA, Desember 2016. Kedua pemain bakal bertemu di final NBA musim ini.
Forward Cleveland Cavaliers, LeBron James, dijaga bintang Golden State Warriors, Kevin Durant, pada laga musim reguler NBA, Desember 2016. Kedua pemain bakal bertemu di final NBA musim ini. (AP Photo/Tony Dejak)

Liputan6.com, Cleveland - Cleveland Cavaliers dan Golden State Warriors menciptakan salah satu rivalitas terbesar sepanjang sejarah NBA. Keduanya bakal berduel di final tiga kali secara beruntun.

Tidak pernah sebelumnya hal seperti ini terjadi, dengan final yang melibatkan tim sama maksimal terjadi dua tahun berturut-turut. Peristiwa teranyar hadir saat San Antonio Spurs bersua Miami Heat pada partai puncak NBA 2013 dan 2014.

Sedangkan beberapa persaingan klasik adalah Los Angeles Lakers yang saling sikut melawan Boston Celtics enam kali dalam delapan tahun pada 1962-1969. Ada pula tiga pertarungan Lakers kontra New York Knicks pada empat tahun di 1970-1973.

Warriors menunjukkan dominasinya atas Cavaliers pada episode pertama. Meski sempat tertinggal 1-2, Stephen Curry dan kawan-kawan bangkit dan memenangkan tiga gim berikutnya.

Pasukan Steve Kerr mengindikasikan bakal mempertahankan gelar ketika kembali berduel versus Cavaliers tahun lalu. Mereka tampil dominan sehingga memimpin 3-1.

Namun, keadaan kemudian berputar. Cavaliers mencatat sejarah dan jadi tim pertama yang membalikkan ketertinggalan sebesar itu di final NBA.

Misi Balas Dendam

Kekalahan pahit tersebut membuat Warriors terpukul. Mereka kemudian menambah amunisi dengan mendatangkan Kevin Durant dari Oklahoma City Thunder.

Hasilnya terlihat di lapangan. Warriors menorehkan rekor 67-15 di musim reguler, terbaik di antara seluruh peserta. Mereka kemudian membukukan 12-0 pada playoffs dan jadi tim pertama yang melakukannya.

"Kami lebih baik ketimbang Cavaliers musim lalu. Kami punya urusan yang belum selesai melawan mereka," tegas pemilik Warriors, Joe Lacob, dikutip ESPN.

Kevin Durant mendapat pelukan dari sang ibu, Wanda Pratt, usai kemenangan Golden State Warriors atas San Antonio Spurs pada final Wilayah Barat. Warriors menang 4-0 dan tidak terkalahkan di playoffs. (AP Photo/Eric Gay)

Akhir Episode?

Biasa diterapkan dalam literatur, karya seni dan hiburan, sebuah trilogi kerap menghadirkan klimaks pada episode ketiga. Mempertimbangkan itu, duel Cavaliers dan Warriors kali ini menjanjikan pertandingan-pertandingan menarik.

Namun, benarkah persaingan kedua tim bakal berhenti sampai di sini? Melihat dominasi mereka di musim reguler dan playoffs, besar kemungkinan Cavaliers dan Warriors kembali bertemu pada final-final berikutnya. Tidak ada tim yang mampu menghentikan mereka.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya