Liputan6.com, London - Red Bull Honda World Superbike Team akan memberi penghormatan terakhir untuk Nicky Hayden. Mereka berencana mengheningkan cipta selama satu menit di grid Sirkuit Donington Park, Inggris, sebelum balapan dimulai, Sabtu (27/5/2017).
Ini menjadi balapan pertama yang mereka ikuti setelah Nicky Hayden meninggal dunia, Senin (22/5/2017). Red Bull Honda World Superbike Team juga belum berencana mencari pembalap pengganti Hayden.
Advertisement
Baca Juga
Dengan demikian, Stefan Bradl menjadi satu-satunya pembalap yang akan mewakili Honda World Superbike Team. Suasana diyakini akan bertambah haru karena motor Honda CBR1000RR Fireblade SP2 milik Nicky Hayden akan dipamerkan di pit-box sepanjang balapan.
"Tim Red Bull Honda World Superbike telah mencapai seri Donington Park dengan berat hati, di seri keenam Kejuaraan Dunia FIM 2017. Seluruh tim akan mengenang mendiang Nicky Hayden," tulis pihak Honda.
"Motor Honda CBR1000RR Fireblade SP2 milik Nicky Hayden akan dipajang di dalam pit-box sepanjang akhir pekan bersama rekan setimnya, Stefan Bradl, yang akan menjadi satu-satunya pembalap tim Red Bull Honda World Superbike di lintasan."
"Tim Red Bull Honda World Superbike dan promotor balapan Dorna akan memberikan penghormatan kepada Nicky Hayden dengan berbagai cara, termasuk mengheningkan cipta selama satu menit di grip pada pukul 14.00 waktu setempat yang akan melibatkan seluruh pembalap, tim, dan juga penggemar," bunyi pernyataan tim Red Bull Honda World Superbike.
Kata Rekan Setim
Stefan Bradl menilai balapan nanti akan terasa berat untuk dirinya dan tim. Meski begitu, Bradl bertekad memberikan yang terbaik sebagai persembahan terakhir untuk Nicky Hayden.
"Akhir pekan ini akan sangat sulit untuk semua orang. Nicky adalah seorang pembalap yang lahir dan dibesarkan dalam keluarga balap," ujar Bradl.
"Dia sepanjang hidupnya menikmati balapan, jadi kami akan berada di sini untuk terus menjaga gairah balapan Nicky Hayden tetap hidup dan memberi penghormatan kepadanya dengan cara terbaik," ujar pembalap asal Jerman itu. (Artikel asli ditulis Zulfirdaus Harahap/diedit Yus Mei Sawitri/Bola.com)
Advertisement