Liputan6.com, St Petersburg - Pertandingan hidup dan mati menjadi milik Kamerun dan Australia saat keduanya bertemu pada laga kedua Grup B Piala Konfederasi 2017 di Stadion Krestovskyi, Kamis (22/6/2017). Menang berarti mempertahankan peluang untuk bisa lolos ke semifinal, meskipun sedikit. Akan tetapi, kekalahan membuat salah satu dari Kamerun dan Australia pulang lebih awal.
Laga nanti merupakan pertemuan pertama kedua tim, dan Kamerun memiliki ambisi besar dalam kesempatan tersebut. Kendati baru menangani The Indomitable Lions pada Februari 2016 lalu, pelatih Hugo Broos ingin benar-benar membuktikan kapasitas timnya di turnamen mini ini dengan membidik kemenangan.
Baca Juga
Broos mengisyaratkan timnya untuk menekan sejak awal. Kekalahan 0-2 dari Chile pada laga pertama Piala Konfederasi menurut Broos perlu segera dilupakan. Pemain sayap Christian Bassogog pun menjadi andalan Kamerun dalam pertandingan nanti.
Bassogog diharapkan memberikan dampak yang lebih besar dibanding saat melawan Chile lalu. Kecepatan dan ketepatan pemain Henan Jianye dalam membongkar pertahanan Australia itu sangat diharapkan. Dengan striker Vincent Aboubakar siap menanti umpan-umpan matangnya dari sisi sayap untuk merobek gawang Australia.
“Saya berharap, pada pertandingan kedua nanti kami bisa fokus dengan permainan dan mendominasi. Hal itu yang akan coba kami lakukan,” ujar Broos.
Pelatih asal Belgia itu pun mencoba memprediksi permainan tim lawannya. Menurut Broos, Australia lebih senang memainkan bola-bola panjang yang diarahkan langsung ke pertahanan lawan tanpa banyak melakukan kombinasi.
Advertisement
Saksikan video menarik di bawah ini
Komentar pelatih Australia
Namun, hal itu justru ditertawakan pelatih Australia, Ange Postecoglou. Di mata Postecoglou, gagasan Broos sama sekali berbeda jauh dengan apa yang diutarakan pelatih Jerman, Joachim Low yang memuji permainan Australia saat timnya menang tipis 3-2 pada laga pertama.
Saat itu, Low justru mengatakan yang sebaliknya dari pernyataan Broos. Menurut Low, Australia berkembang dengan sangat baik dalam tiga atau empat tahun terakhir. Klub berjulukan The Socceroos itu melakukan lebih banyak kombinasi dengan tidak bermain panjang. Bagi Low, Australia tim yang berani menantang lawannya.
“Saya tidak tahu apa yang dilihat (Broos). Tapi dari perspektif kami, kami pasti tahu bagaimana kami ingin memainkan sepak bola Australia,” ucap Postecoglou.
“Pelatih juara Piala Dunia melihatnya dengan berbeda. Anda punya dua pendapat yang berbeda, Anda bisa memilih untuk mempercayainya atau tidak,” Postecoglou menambahkan.
Advertisement
Prakiraan pemain