Liputan6.com, Manchester - Gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba mengaku sedih dengan peristiwa teror yang terjadi di Manchester, beberapa waktu lalu. Sebagai seorang muslim, ia meyakinkan kalau kejadian tersebut tidak berlandaskan agama.
Paul Pogba menjadi satu di antara pemain sepak bola yang beragama Islam. Dia merupakan muslim yang taat dan tidak malu menunjukkan identitasnya sebagai penganut Islam. Pada awal Ramadan lalu, Pogba menyempatkan diri untuk menjalankan ibadah umrah ke Mekah.
Advertisement
Baca Juga
Teror yang terjadi di kota Manchester saat konser Ariana Grande membuat wajah islam di mata dunia tercoreng. Pogba yang tinggal di kota Manchester mengakui sulit bagi Muslim di Inggris untuk bisa hidup tenang setelah kejadian tersebut.
Namun, ia menjelaskan kalau peristiwa teror yang terjadi tidak bisa dikaitkan dengan Islam. Karena Pogba meyakini kalau Islam tidak pernah mengajarkan untuk mengambil nyawa orang lain.
"Sebagai seorang muslim yang berada di Inggris, kami sedang mengalami masa sulit. Tetapi kami tidak akan menyerah. Kami tidak bisa membiarkan kejadian tersebut merasuki pikiran."
"Hal yang menyedihkan telah terjadi, namun tidak lantas membuat kita harus berhenti menjalani hidup. Anda tidak diperbolehkan membunuh sesama manusia. Itu adalah hal yang gila yang dilakukan oleh orang yang tidak beragama."
"Itu bukan Islam dan semua orang mengetahuinya. Saya bukanlah satu-satunya orang yang mengatakan hal tersebut," ungkap Pogba.
Paul Pogba kembali ke Manchester United pada awal musim 2016-17. Pemain asal Prancis tersebut diboyong dengan banderol sebesar 89 juta poundsterling yang menjadikannya sebagai pemain termahal di dunia.
Pada musim perdananya kembali tampil di Manchester United, Pogba langsung mempersembahkan tiga trofi, yaitu Community Shield, Piala Liga dan gelar Liga Europa.
(Artikel asli ditulis oleh Aditya Wicaksono/Diedit Aditya Wicaksono/Bola.com)
Saksikan video menarik berikut ini: