Liputan6.com, Saint Petersburg - Final Piala Konfederasi 2017 mempertemukan Jerman dan Chile di Stadion Kretovskyi, Saint Petersburg, Senin (2/7/2017) dinihari WIB. Bagi Jerman, ini adalah kali pertama mereka tampil di laga puncak kompetisi itu.
Sebelumnya, pencapaian terbaik Jerman di Piala Konfederasi adalah mengamankan posisi ketiga pada edisi 2005. Karenanya, pelatih Joachim Low memastikan Jerman tak akan menyia-nyiakan kesempatan meraih gelar untuk kali pertama.
Baca Juga
"Banyak pekerjaan yang telah dilakukan untuk mencapai kemenangan kami. Kami diprediksi tak bisa mencapai final karena beberapa pemain minim pengalaman dan Anda tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi mereka," ujar Low, dikutip BBC.
Awalnya, Jerman memang tak dijagokan bakal melaju ke final. Itu karena mereka tak membawa pemain-pemain yang selama ini menjadi andalan. Sebagian besar pemain Der Panzer adalah wajah baru. Bahkan, mereka menjadi tim dengan rata-rata usia termuda di Piala Konfederasi, yakni 24 tahun.
Hebatnya, hal itu tak membuat Jerman minder menghadapi persaingan di Piala Konfederasi 2017. Grup A mereka kuasai setelah menorehkan dua kemenangan dan satu hasil imbang. Di semifinal, mereka menunjukkan kegidayaannya atas Meksiko
Advertisement
Saksikan video menarik berikut ini:
Tekad Bungkam Chile
Meksiko yang berstatus juara bertahan Piala CONCACAF itu dipecundangi Jerman 4-1. Leon Goretzka muncul jadi bintang baru. Pemain berusia 22 tahun itu menyumbang dua gol dalam kemenangan atas Meksiko. Total, sudah tiga gol dilesakkan gelandang Schalke 04 itu.
"Kami telah menjadi sebuah tim selama beberapa pekan terakhir. Mereka tahu ada pekerjaan di depan yang menanti. Mereka cukup ambisius mengalahkan Chile," tutur Low.
Tak hanya Jerman, ini juga kali pertama bagi Chile melaju ke final Piala Konfederasi. Tim asuhan Juan Antonio Pizzi itu juga sempat bertemu Jerman di fase grup. Kala itu pertarungan kedua tim berakhir imbang 1-1.
Advertisement