3 Penyerang yang Terkena 'Kutukan' Jersey 9 Arsenal

Pemilik nomor punggung 9 Arsenal gagal tunjukkan ketajaman sejak Nicolas Anelka pergi 1999.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 15 Jul 2017, 08:12 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2017, 08:12 WIB
Striker Arsenal, Alexandre Lacazette, selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Sydney FC, Kamis (13/7/2017).
Striker Arsenal, Alexandre Lacazette, selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Sydney FC, Kamis (13/7/2017). (AFP/William West)

Liputan6.com, Sydney - Alexandre Lacazette mencetak gol pada debut tidak resmi bersama Arsenal. Penyerang asal Prancis tersebut merobek gawang Sydney FC di ANZ Stadium, Kamis (13/7/2017).

Capaian ini merupakan pertanda bagus bagi Arsenal. Sebab, Lacazette mengenakan seragam bernomor punggung 9.

Di tim lain, pemakai jersey tersebut identik dengan striker andalan. Tapi tidak bagi The Gunners. Pemain yang mengenakan angka itu justru melempem.

'Kutukan' seragam 9 Arsenal terjadi Nicolas Anelka selepas 1998/1999. Setelah itu, delapan pemilik jersey 9 gagal menunjukkan kredibilitasnya sebagai penyerang.

Sosok teranyar yang merasakannya adalah Lucas Perez. Tajam bersama Deportivo La Coruna, dengan menciptakan 17 gol di 36 laga La Liga 2015/2016, Perez hanya menghasilkan satu gol di 11 partai Liga Inggris 2016/2017.

Selain Perez, berikut 3 pemain Arsenal lain yang terkena 'kutukan' nomor 9.

Davor Suker

Striker Davor Suker kala membela Arsenal. (AFP/Adrian Dennis)

Penerus Anelka sebagai penyerang yang mengenakan seragam 9 pada 1999. Dia tiba sebagai striker tajam yang bersinar bersama Real Madrid dan Timnas Kroasia yang mengejutkan pada Piala Dunia setahun sebelumnya.

Namun, reputasi Suker tidak berlaku di London Utara. Dia menjadi kambing hitam tim dengan rapor 11 gol di 39 penampilan.

Keterpurukan Suker lengkap setelah gagal menunaikan tugas sebagai algojo saat Arsenal melakoni adu penalti Galatasaray di final Piala UEFA, yang berujung kekalahan bagi The Gunners. Suker lalu pergi ke West Ham United pada musim berikutnya. 

Park Chu-young

Bisa dikatakan sebagai pemain nomor punggung 9 terburuk. Dia tiba secara kontroversial pada hari terakhir bursa musim panas 2011.

Park Chu-Young. (AFP/Ian Kington)

Sadar ketertarikan The Gunners, Park meninggalkan proses transfer ke Lille OSC yang juga memburunya. Sosok asal Korea Selatan itu baru melakoni debut pada 1 November melawan Olympique Marseille di Liga Champions.

Dia lalu cuma bermain lima kali lagi dan menciptakan satu gol. Sempat dipinjamkan ke Celta Vigo dan Watford, Park sekali lagi bermain untuk Arsenal pada 2013/2014 sampai kontraknya habis. Dia lalu membela klub Arab Saudi, Al-Shabab.

Eduardo da Silva

Menunjukkan potensi bakal bersinar dengan melesakkan 12 gol pada 31 pertandingan di seluruh kompetisi. Namun semua berubah ketika Eduardo terkena cedera patah tulang.

Kembali bermain sekitar setahun kemudian, penampilan Eduardo tidak sama seperti sebelumnya. Dia hanya tampil 36 kali dan mencetak sembilan gol selama dua musim.

Eduardo da Silva. (AFP/Adrian Dennis)

Pemain berkebangsaan Kroasia itu kemudian pulang kampung ke Shakhtar Donetsk pada musim panas 2010.

Saksikan video menarik berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya