Liputan6.com, Brno - Biasanya, persaingan menuju gelar juara dunia MotoGP hanya melibatkan dua sampai tiga pembalap. Namun hal tersebut tak terlihat di musim 2017. Kini, setidaknya masih ada lima pembalap yang memiliki peluang.
Dorna adalah sosok yang membuat persaingan MotoGP semakin sengit dalam beberapa tahun terakhir. Perubahan regulasi yang terus dilakukan membuat tingkat perbedaan antara tim pabrikan dan satelit tak lagi mencolok.
Baca Juga
Sebelum musim 2017 dimulai, regulasi baru yang diterapkan Dorna adalah penyetaraan elektronik (ECU) menjadi Magnetti Marelli AGO 340. Tujuannya agar kekuatan mesin tak ditentukan dari banyaknya investasi sebuah tim.
Regulasi lain adalah penetapan Michelin sebagai produsen ban anyar menggantikan Bridgestone. Ternyata, segala perubahan itu justru membuat persaingan MotoGP 2017 semakin sengit. Bahkan banyak yang menyebut 2017 sebagai musim terbaik dalam sejarah MotoGP.
"Musim ini, pembalap 10 besar memiliki persaingan yang sangat ketat dari Jumat sampai Minggu. Itu adalah dampak besar dari ECU. Selain itu, Michelin juga menyediakan tiga ban. Jadi pembalap bisa mendapatkan ban yang cocok dengan gaya balapnya sendiri. Ini sangat membantu," kata Valentino Rossi, dikutip Speedweek.
Advertisement
Selain Dorna, daya kompetitif MotoGP 2017 juga tercipta berkat kehadiran para rookie. Dua di antaranya adalah pembalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco dan Jonas Folger. Meski pendatang baru, keduanya langsung membuat banyak orang terkesan.
"Aturan teknis juga cukup stabil. Jadi motor selalu bisa ditingkatkan. Karenanya, tingkat antar tim saat ini nyaris sama. Selain itu, banyak pembalap dari Moto2 yang membawa level tinggi saat datang. Itu membuat musim menjadi menarik. Kami berharap ini bisa bertahan," ucap Rossi. *