PSSI Segera Luncurkan Kurikulum Sepak Bola Nasional

PSSI kini tengah menunggu persetujuan AFC untuk memasukkan Indonesian Way sebagai salah satu materi kepelatihan C AFC khusus di Indonesia.

oleh Risa Kosasih diperbarui 12 Sep 2017, 09:48 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2017, 09:48 WIB
PSSI
PSSI segera luncurkan kurikulum sepak bola Indonesia. (Bola.com / Nicklas Hanoatubun)

Liputan6.com, Jakarta - PSSI akan segera meluncurkan kurikulum sepak bola yang akan dipakai oleh seluruh pelatih di Indonesia. Rencananya, kurikulum dengan filosofi Indonesian Way ini diluncurkan pada bulan Oktober dalam rangkaian acara putaran final National Youth Football Championship (NYFC) Pertamina Piala Suratin U-15 dan U-17.

Kurikulum 'Indonesian Way' sudah disosialisasikan sepanjang 2017 ini. Proses perumusannya mendapat banyak masukan dari berbagai praktisi sepak bola, mulai dari pelatih Liga 1 sampai arsitek timnas Indonesia yakni Luis Milla, Indra Sjafri, dan Fakhri Husaini.

"Hasilnya mungkin baru kelihatan ketika kita sudah bisa jalan nanti, kita harus mulai dan berfikir jangka panjang untuk ini. Kita akan undang (dalam acara peluncuran) stakeholders paling penting yaitu para pelatih,” ucap Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria seperti dilansir dari laman resmi PSSI, pada Selasa (12/9/2017) pagi.

Filosofi ini dikatakan Tisha nantinya akan menjadi fondasi dan karakter sepakbola Indonesia. Dia berharap hasilnya berdampak langsung dalam jangka panjang untuk pembinaan usia dini hingga usia profesional baik dari segi pribadi ataupun bagian dari tim.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Teknis PSSI Danurwindo membeberkan pengaruh kurikulum 'Indonesian Way' terhadap pembinaan sepak bola berjenjang. Tiap pelatih harus menyesuaikan materi pelatihan mereka sesuai pedoman yang ada.

"Di 'Indonesian Way' salah satunya ada penjelasan banyak hal, seperti fase latihan berdasarkan kelompok umur. Untuk anak-anak usia 6 sampai 9 tahun yang disebut fase pengenalan, lalu fase pengembangan skill di rentang usia 10 sampai 13 tahun, lalu terakhir ada 14 sampai 17 tahun yang merupakan fase permainan. Jadi praktek harus disesuaikan dengan usia di fasenya masing-masing," jelas Danurwindo.

"Ujung tombaknya ialah para pelatih, karena mereka yang akan menerapkan filosofi ini di lapangan. Namun sekali lagi ini bukan menyeragamkan taktik tiap-tiap klub, tapi ini akan menjadi ciri pemain Indonesia di pentas Internasional," kata mantan pelatih Timnas Indonesia.

Penerapan filosofi Indonesian Way sudah mulai digencarkan pada penyelengaraan kursus kepelatihan D Nasional sejak awal tahun 2017. PSSI kini tengah menunggu persetujuan AFC untuk memasukkan Indonesian Way sebagai salah satu materi kepelatihan C AFC khusus di Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya