Liputan6.com, Jakarta Feyenoord tidak akan didampingi suporternya saat bertandang ke markas Napoli pada penyisihan Liga Champions, 26 September 2017. Tim asal Belanda itu mengumumkan, pemerintah Naples melarang kehadiran suporter tim tamu pada pertandingan tersebut.
Kedua tim bertemu pada penyisihan Grup F. Namun, seperti dilansir Soccerway, pihak penyelenggara, dalam hal ini panpel tuan rumah, tidak mengeluarkan tiket bagi pendukung tim tamu. Dalam pernyataan resminya, pemerintah Provinsi Naples menyatakan kalau keputusan ini terpaksa diambil demi mencegah keributan.
Advertisement
Baca Juga
Kekhawatiran muncul setelah suporter Feyenoord terlibat bentrok dengan AS Roma pada Europa League 2015. Kericuhan ini tidak hanya membuat suasana mencekam di lokasi kejadian, tapi kerusakan permanen pada monumen Barcaccia yang berusia 500 tahun. Akibat bentrok tersebut, kerugian ditaksir mencapai hingga 1 juta euro.
""Hari ini (Senin), Feyenoord menerima salinan dokumen yang dilayangkan pemerintah Prefektur Naples kepada SSC Napoli," tulis Feyenoord.
"Telah dipastikan bahwa tidak ada pendukung Belanda yang diizinkan masuk ke Stadio San Paolo untuk menyaksikan duel SSC Napoli dan Feyenoord, Selasa 26 September 2017."
Keputusan ini tentu saja merugikan bagi Feyenoord. Sebab, pasukan Giovanni van Bronckhorst tidak akan mendapat dukungan saat bertanding di markas lawan.
"Menanggapi keputusan pemerintah Italia, maka klub tidak akan mengadakan perjalanan. Tim tidak akan didampingi oleh siapa pun selain tim ofisial saja," tulis Feyeenord.
Saksikan juga video pilihan di bawah ini: