Curhat Vladimir Vujovic soal Kasus Persija Vs Persib

Bek asing Persib, Vladimir Vujovic, merasa perlu membela diri menyangkut kasusnya di laga Persija Vs Persib.

oleh Ario Yosia diperbarui 08 Nov 2017, 21:15 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2017, 21:15 WIB
Vladimir Vujovic
Bek Persib, Vladimir Vujovic, kecewa gagal membobol gawang Persija pada laga Liga 1 di Stadion GBLA Bandung, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2017). Kedua klub bermain imbang 1-1. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Jakarta - Vladimir Vujovic diganjar sanksi skorsing lima pertandingan imbas aksi protes berlebihan saat pertandingan Persija Jakarta Vs Persib Bandung pada akhir pekan lalu. Palu hukuman diketuk Komisi Disiplin PSSI pada Selasa (7/11/2017) malam. Sehari jelang vonis bek asal Montenegro tersebut sempat mengeluarkan unek-uneknya lewat media sosial Instagram.

Komdis PSSI menjatuhkan sanksi untuk manajer Persib, Umuh Muchtar, dan bek tim Maung Bandung, Vladimir Vujovic.

Baca Juga

  • Umuh Muchtar dan Vladimir Vujovic Kena Sanksi Berat dari Komdis
  • Raih Juara Liga U-19, Persipura Sindir Indra Sjafri
  • Bhayangkara FC Sah Gusur Bali United dari Puncak Klasemen

Sesuai keputusan Nomor 121/L1/SK/KD-PSSI/XI/2017 tanggal 7 November 2017, Umuh Muchtar dijatuhi sanksi larangan beraktivitas sepak bola dalam kegiatan di lingkungan PSSI selama enam bulan dan denda Rp 50 juta.

Hukuman tersebut mengacu pada Pasal 22 Kode Disiplin PSSI. Umuh dianggap bertingkah laku buruk pada laga Persija kontra Persib di Stadion Manahan, Solo pada 3 November 2017 silam.

Ketika itu, manajer yang biasa disapa Pak Haji ini kedapatan memanggil pemain Persib dari area teknis ke pinggir lapangan agar tidak melanjutkan pertandingan karena tidak puas atas kepemimpinan wasit.

Di sisi lain, untuk Vladimir Vujovic, sesuai keputusan Komdis Nomor 122/L1/KD-PSSI/XI/2017 tanggal 7 November 2017, ia dijatuhi hukuman larangan bermain sebanyak lima pertandingan dan denda Rp 30 juta. Hukuman merujuk pada Pasal 59 Kode Disiplin PSSI.

Vlado, sapaan karib bek asal Montenegro itu, dinyatakan melakukan pelanggaran disiplin berupa protes berlebihan dengan mengucapkan kata-kata tidak pantas saat duel Persija Vs Persib.

Komdis PSSI juga mendapatkan bukti jika setelah menerima kartu merah dari wasit, Vlado juga tidak menuju ke ruang ganti melainkan tetap di bench.

Vladimir Vujovic sendiri sebenarnya masih memendam rasa kegusaran. Ia beranggapan aksi Walk Out Persib dipicu kepemimpinan wasit yang sering melakukan blunder keputusan.

Lewat akun Instagram pribadinya @vladoluna3 mengungkapkan isi hatinya lewat bahasa Inggris. Berikut petikan terjemahannya:

 

Petikan Pernyataan Vlado

”Saya melihat sejumah haters di antara jutaan orang yang berbicara tentang masa pensiun saya setelah menjalani Liga 1. Saya harus menegaskan sekali lagi dan membuat orang-orang itu tidak senang. Vladimir tak akan pensiun akhir musim ini dan Vladimir akan tetap bermain tahun depan. Vladimir terkadang terlihat emosional di lapangan saat pertandingan, tapi siapa yang bisa tenang ketika seseorang melakukan kesalahan saat pertandingan dan bersikukuh dia benar atas putusannya.

Oleh karena itu, bagi beberapa pemain yang menuntut fair play, saya tidak paham kenapa membicarakan hal itu di media jika kita bisa lihat bahwa pertandingan itu adalah segalanya, dan tidak berperilaku fair play. Seandainya saya berada di posisi sebaliknya, dalam situasi seperti itu (saat menyaksikan gol Persib), sejujurnya, saya juga akan melakukan hal yang sama seperti mereka dan melanjutkan laga dan reaksi saya akan sama seperti mereka. Tentu saja tak ada yang boleh menyalahkan mereka terkait hal itu.

Akan tetapi, soal kartu merah, memang pantas saya terima. Soal tekel Rudi Widodo atau tendangan Ismed Sofyan ke wajah Febri Hariadi, wasit melewatkannya. Saya tidak paham dengan kartu kuning yang saya terima dibanding tekel Rudi Widodo, Ismed Sofyan, atau Sandi Sute.

Itulah kenapa saya kemudian menjadi frustrasi. Kartu merah sudah jelas dan saya memang pantas mendapatkannya. Tapi bisakah Anda kritisi sedikit diri sendiri jika berbicara soal fair play? Soal walk out, saya juga tidak mengerti bagaimana wasit mengambil putusan sepihak tanpa menanyakan kapten, pelatih, atau siapa pun. Semua pemain berada di dalam lapangan. Pemain Persib berada di depan bench, begitu pula pemain Persija. Semua pemain berada di lapangan.

Jari tengah tidaklah benar-benar ditujukan kepada semua pendukung Persija, karena selama 90 menit, mereka baik-baik saja dengan saya. Aksi tersebut ditujukan kepada segelitir orang yang menyebut Bule A***ng Vujovic g***og yang juga menunjukkan jari tengahnya kepada saya.

Di penghujung pertandingan saat saya berada di dekat lorong, seseorang meludahi saya. Di awal laga, di tribun timur, mereka melempari saya dengan batu kecil dan satu (biji) salak. Saat saya menunjukkan hal itu kepada wasit, dia tetap  melanjutkan laga. Sekali lagi, jari tengah tidak benar-benar ditujukan untuk seluruh penggemar Persija. Itu (jari tengah) hanyalah jawaban yang saya tujukan untuk membalas perkataan segelintir orang di tribun kepada saya. Tentang Gede Widiade, saya tidak ingin membuang-buang tenaga. Kejadian terjadi di hadapannya dan dia mengatakan bahwa saya yang memprovokasi terlebih dahulu. Selamat, Presiden.”

 

I saw few haters who are talking about my pension after every match in Liga1, FEW from millions. 😁 I have to make it all clear once again and make that people unhappy. Vladimir will not retire at the end of this year and Vladimir will play next year too. Vladimir also on the field looks sometimes emotional during matches, but who can stay calm while somebody doing wrong things during matches and insists that he is right with the decision. Then, to some players who insist about Fair Play, I dont understand why talk that things in media, if we saw that game was everything, only not clear Fair Play.In his situation with our goal, to be honest, i will do the same thing like he did and will continue the game and my reaction would be the same like his reaction.Ofcourse nobody has to blame him for that. Butt talking about my red card that i really deserved and not talking about Rudi Widodo tackle or Ismed Sofian kick on Febri face, he just skipped... For what i got yellow card comparing with tackle of Rudi Widodo, Ismed Sofian or Sandy Sute i dont understand and thats why after all of that i was frustrated. Red card is clear, and that I deseved. But can u critic little bit yours if we talk about Fair Play ? Walk Out... I dont understand also how he made decision by himself alone, without asking captain, coach or who ever... All players were inside the field, Persib players were in front of their bench and Persija players in front of their bench too... All players were on the field. MIDLE FINGER was not showen to Persija fans at all, because during 90 minutes they was ok with me. It was showen to few people who spoke Bule Anjing Vujovic goblog and also show to me that midle finger. On the end of situation when i was near to tunel one man spit on me. Beginning of match East tribune they throw on me some small stones and one salak and when i show to referee he show to continue our game. Once again midle finger is not to Persija fans at all, it was just answer on words what few of that people from tribune sent to me. About Gede Widiade, president i dont want spend my words. It happened in front of him and he speak that i provocate first that people.Congrats president

A post shared by Vladimir Vujovic® (@vladoluna3) on

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya