Jakarta - Performa motor Yamaha sepanjang MotoGP 2017 jauh dari mengesankan. Imbasnya, Maverick Vinales dan Valentino Rossi gagal bersaing kompetitif dengan Marc Marquez dan Andrea Dovizioso, pada MotoGP musim 2017.
Baca Juga
Advertisement
Bos Yamaha, Lin Jarvis, mengakui timnya memang menghadapi masalah sehingga performa Rossi dan Vinales tak maksimal. Vinales menempati peringkat ketiga klasemen akhir, sedangkan Rossi tercecer di posisi keenam. Hasil tersebut menjadi kegagalan bagi Yamaha karena tak bisa menempatkan pebalap di posisi dua teratas.
"Masalah yang kami hadapi dimulai sebelum Le Mans (MotoGP Prancis). Di Jerez muncul rumor pertama, karena pada 2016 Valentino dominan di sana, tapi sangat mengagetkan kami melihatnya sangat kesulitan pada musim ini," kata Jarvis, mencoba menjelaskan problem yang dihadapi Yamaha, seperti dilansir La Gazetta Dello Sport, Selasa (21/11/2017).
"Masalah serupa kembali terulang di Barcelona, lagi-lagi trek yang secara tradisional bagus untuk kami. Kami menyadari punya masalah dengan grip rendah," sambung pria asal Inggris tersebut.
Ban menjadi masalah terbesar Yamaha pada musim 2017, terutama di lintasan basah. Valentino Rossi dan Vinales tak bisa kompetitif pada balapan basah. Faktor tersebut membuat mereka sering kehilangan angka sehingga tersingkir dari pacuan juara dunia.
"Kesalahan Yamaha atau Michelin? Tahun ini kami punya beberapa kali pengalaman ban yang tak konsisten. Meskipun ini tak bisa jadi alasan," ujar Jarvis.
"Michelin bersikeras mengatakan konstruksi ban tak diubah. Tapi, kami merasakan sesuatu yang berbeda," tegas Jarvis.
Yamaha kini menghadapi tantangan berat untuk segera mencari solusi atas masalah tersebut sebelum MotoGP 2018 bergulir. Jika tak segera ada solusi bukan tak mungkin Valentino Rossi dan Maverick Vinales bakal kembali kesulitan dalam perburuan gelar juara dunia tahun depan.