Liputan6.com, Milan - Di awal musim, Inter Milan bukan salah satu favorit untuk memenangkan Liga Italia 2017-2018. Pembelian pemain tak jor-joran meski Nerazzurri telah diakuisisi perusahaan Tiongkok, Grup Suning.
Musim lalu, Inter Milan hanya finis di peringkat ketujuh Liga Italia. Mauro Icardi dan kawan-kawan terpaut 29 poin dari Juventus, yang dinobatkan peraih Scudetto musim lalu.
Advertisement
Baca Juga
Komposisi skuat Inter Milan pun tidak banyak berubah dari musim lalu. Namun, mereka berhasil mempertahankan para pemain terbaiknya seperti Icardi, Ivan Perisic, Samir Handanovic, dan Antonio Candreva.
Matias Vecino, Borja Valero, dan Milan Skriniar merupakan pembelian penting pada musim panas lalu. Terbukti ketiganya melengkapi skuat Inter Milan, yang semakin kompak.
Skuat yang tidak banyak berubah membantu Inter Milan untuk lebih mudah menyatu. Apalagi Nerazzurri musim ini mulai ditangani pelatih berpengalaman, Luciano Spalletti.
Pola 4-2-3-1
Spalletti tahu benar bagaimana memaksimalkan skuat yang ada. Pola 4-2-3-1 kerap digunakan Spalletti dengan Icardi sebagai ujung tombak.
Lini tengah yang musim lalu menjadi kelemahan sudah teratasi. Borja Valero jadi penyeimbang sekaligus pengatur irama permainan Inter Milan.
Berada di puncak klasemen jelas kemajuan besar bagi klub sekota AC Milan ini, terutama bila melihat capaian mereka enam musim terakhir. Tak salah bila menyebut ini musim kebangkitan untuk Inter Milan.
Tak terkalahkan dalam 16 pertandingan torehan luar biasa Si Biru Hitam. Bersama AS Roma dan Napoli, Inter Milan jadi tim yang paling sedikit kebobolan sejauh ini dengan 10 gol.
Advertisement
Bermain Efektif
Inter Milan bermain efektif. Spalletti menerapkan keseimbangan dalam permainan sepak bola yang diusungnya. Hebat dalam bertahan dan mengesankan dalam menyerang.
Apa yang dilakukan Inter Milan sejauh musim ini melewati ekspektasi. Ivan Perisic dan kawan-kawan memiliki soliditas tinggi sebagai tim, terbukti dengan menahan tuan rumah Juventus dan Juventus, serta mengalahkan AC Milan.
Tidak hanya dalam tim, di jajaran manajemen Inter Milan juga melakukan revolusi. Efeknya berjalan positif, staf-staf baru langsung bekerja maksimal untuk memperbaiki klub dari dalam.
Kini, konsistensi yang menjadi hal yang dibutuhkan anak-anak asuhan Luciano Spalletti. Selepas paruh musim akan menjadi ujian sebenarnya bagi Inter Milan, apakah mereka memang pantas berada di papan atas Liga Italia.