George Weah, dari Legenda AC Milan Jadi Presiden Liberia

George Weah melalui masa keemasannya dengan seragam AC Milan.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 27 Des 2017, 22:36 WIB
Diterbitkan 27 Des 2017, 22:36 WIB
george-weah-131125b.jpg
George Weah (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Monrovia - Legenda AC Milan, George Weah, resmi terpilih sebagai Presiden Liberia untuk periode 2017-2023. Weah memenangi pemilih mengalahkan saingannya, Joseph Boakai.

Pemungutan suara di Liberia sendiri digelar kemarin (26/12/2017). Pria berusia 51 tahun itu mampu menang di 12 dari 15 negara bagian di Liberia.

 

Weah mengalahkan Boakai, yang sebelumnya menjabat wakil presiden Liberia selama 12 tahun. Dia bersyukur atas kepercayaan yang diberikan rakyat Liberia untuk memimpin.

"Saya berterima kasih dengan sepenuh hati kepada masyarakat Liberia, karena sudah memberikan suara Anda untuk saya. Ini harapan besar," tulis Weah, di akun media sosial Twitter, pribadinya.

 

Peraih Ballon d'Or

Weah merupakan pemain asal Afrika satu-satunya yang pernah memenangkan gelar Ballon d'Or. Selain penghargaan Pemain Terbaik Afrika pada 1989, 1994, dan 1995, trofi Ballon d'Or dan Pemain Terbaik Dunia dia rebut pada 1995.

Selain AC Milan, Weah juga pernah membela klub besar Eropa lainnya seperti AS Monaco, Paris Saint-Germain, dan Chelsea. Bersama timnas Liberia, Weah mendulang 22 gol dari 60 penampilan.

Weah memutuskan gantung sepatu pada 2003 dan aktif terjun di dunia politik setahun kemudian. Sejak 2005, Weah telah berambisi menjadi presiden Liberia.

5 Musim di AC Milan

Nama Weah mulai mencuat berkat jasa Claude le Roy, pelatih klub Kamerun, Indomitable Lions, yang merekomendasikannya kepada Arsene Wenger. Saat itu, Wenger melatih AS Monaco.

Setelah pindah ke PSG, Weah mencetak 55 gol dari 138 penampilan. Performa Weah bersama PSG itu kemudian menarik hati pelatih AC Milan Fabio Capello untuk membawanya bermain di San Siro.

Weah membela klub itu selama lima musim--sampai usia 34. Di Milan, Weah bermain 147 kali dan mencetak 58 gol.

Weah menjadi pemain kunci saat Milan merebut scudetto pada 1995/96 dan 1998/99.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya