MU Gaet Sanchez, Klub Kaya dan Miskin di Inggris Terlihat Jelas

Alexis Sanchez bergabung dengan MU dengan gaji tinggi.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 22 Jan 2018, 20:07 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2018, 20:07 WIB
Alexis Sanchez
Alexis Sanchez (AFP/Ben Stansall)

Liputan6.com, Burnley - Manchester United (MU) berhasil merekrut bintang Arsenal, Alexis Sanchez pada bursa transfer musim dingin ini. MU berhasil memenangkan duel dengan Manchester City untuk mendapat servis dari pemain Timnas Chile tersebut.

Manajer Arsenal, Arsene Wenger memastikan, manajemen timnya gagal memenuhi keinginan Sanchez soal gaji sang pemain. Bahkan, klub setajir Manchester City saja sampai mundur.

Setan Merah, julukan MU, berhasil mendapatkan sang pemain karena sanggup memberikan upah tinggi. Kabarnya, eks pemain Barcelona itu akan menjadi pemain dengan gaji tertinggi di skuat asuhan Jose Mourinho. Sanchez akan mendapat bayaran sebesar 450 ribu pounds atau sekira Rp 8,3 miliar per pekan.

Transfer Sanchez ke MU semakin mempertegas kekuatan finansial di Liga Inggris. Manajer Burnley, Sean Dyche menyebut kekuatan finansial akan menjadi pemisah antara klub kaya dan miskin di Inggris.

"Ini sudah menjadi realistis di dunia sepak bola. Ada jurang pemisah yang semakin dalam jika uang hanya menumpuk di enam klub teratas," ucap Dyche, dilansir dari Mirror.

"Jurang itu menjadi semakin dalam karena kehidupan. Anda terus menambah kualitas terbaik dari industri sepak bola ini. Itu memisahkan kami (klub-klub dengan finansial terbatas)," katanya menambahkan.

 

 

Bukti Kalah Kualitas

Striker Manchester United, Anthony Martial, melakukan selebrasi setelah membobol gawang Burnley dalam lanjutan Premier League 2017-2018 di Turf Moor, Sabtu (20/1/2018). (Dave Thompson/PA via AP)

Dyche membuktikan ucapannya ketika timnya, Burnley kalah 0-1 dari MU, pekan lalu. Di laga tersebut, Setan Merah mendominasi permainan dengan menguasai ball possession hingga 55 persen.

Tim besutan Jose Mourinho itu juga melepaskan tujuh sepakan, enam di antaranya on target. Sedangkan Burnley hanya melepaskan tiga tembakan, tidak ada yang on target.

Dyche membandingkan harga skuat Setan Merah yang mencapai 635,85 juta pound sterling melawan Burnley yang hanya bernilai 110 juta pound sterling.

"Kami berada di sisi yang salah. Kami sudah berusaha bertahan dalam permainan. Tapi, saya bangga kami hanya kalah tipis," ucap Dyche.

Pasrah

Dyche yang sudah menakhodai Burnley sejak 2012 tak bisa banyak berbuat melihat uang yang berkutat di enam klub top Inggris, MU, Manchester City, Arsenal, Chelsea, Liverpool, dan Tottenham Hotspur.

"Tugas saya hanya menggerakkan klub ini ke depan. Saya hanya berpikir cara kami bergerak lebih maju dibandingkan tahun lalu, tanpa uang. Itu akan menjadi lebih sulit dari tiga atau empat tahun lalu," ujar mantan pelatih Watford tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya