Rumah Tangga Bermasalah, Kemenpora Tangguhkan Status PNS Deni

Lifter andalan Indonesia, Deni, dituding selingkuh oleh istrinya.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 31 Jan 2018, 15:30 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2018, 15:30 WIB
20160921- Deni Usai Raih Emas dan Pecahkan Rekor PON-Jabar- Helmi Fithriansyah
Lifter Jawa Barat, Deni melambaikan tangan usai mengangkat beban 183kg clean and jerk kelas 69kg PON XIX Jabar di Gymnasium Si Jalak Harupat, Kab Bandung, Rabu (21/9). Deni meraih emas dengan total angkatan 328kg. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Masalah rumah tangga yang menimpa lifter andalan Indonesia, Deni, menyita perhatian Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Seskemenpora, Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, bahkan mengancam akan menangguhkan status pegawai negeri sipil (PNS) Deni.  

Sebelumnya, Deni masuk dalam daftar atlet nasional yang diangkat jadi PNS oleh pemerintah. Namun, menurut Gatot, status tersebut belum resmi dan kini ditangguhkan.

"Deni belum jadi PNS. Tetapi, Deni termasuk di daftar atlet 137 atlet yang dicalonkan menjadi PNS. SK-nya harusnya keluar pada 1 Mei 2018. Untuk sementara, kami pending status Deni jadi CPNS,” kata Gatot di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (31/1/2018).

“Kemenpora harus konsisten dengan masalah ini. Soal keputusan akhirnya, ada di tangan Menpora Imam Nahrawi,” kata Gatot menambahkan.

Saat ini, Deni memang tangah mengalami masalah rumah tangga. Peraih emas SEA Games Malaysia 2017 itu dituding telah mengkhianati istrinya, Wiwi Sofianty dan menikah lagi dengan wanita yang masih duduk di bangku kelas 2 sekolah menengah atas (SMA).

Tudingan itu bahkan diungkap sang istri ke media sosial. Dalam komentarnya, Wiwi menuduh Deni menikah tanpa sepengetahuan dan izin darinya sebagai istri pertama. Bahkan Wiwi juga menuding istri kedua Deni telah mengandung sebelum keduanya resmi menikah. 

 

 

Ditangguhkan

Deni merupakan salah seorang lifter andalan Indonesia. Pada Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, Deni tampil menghibur lewat aksinya yang mengundang tawa di atas panggung dan jadi favorit penonton. Sayang, Deni gagal membawa medali dari kelas 77 kg. 

Meskipun demikian, Kemenpora tidak akan pandang bulu. Menurut Gatot, Deni seharusnya menjaga perilaku karena berstatus lifter nasional. Namun, Gatot mengaku tidak mencabut status CPNS Deni. Mereka hanya menangguhkannya hingga periode berikutnya. 

"Kami Kemenpora, menjunjung etika, karakter, kepribadian, seorang atlet yang merupakan role model masyarakat. Mau setinggi apa pun prestasinya, ini bagian sportivitas,” jelas Gatot.

"Tidak diusulkan status CPNS-nya pada 1 Mei 2018. Tapi, pada periode berikutnya. Tunggu setahun lagi,” beber Gatot.

 

 

Ganggu Persiapan

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PB PABBSI, Joko Pramono, sangat menyayangkan polemik yang menimpa Deni. Sebab, hal itu bisa mengganggu persiapan atlet yang juga diproyeksikan tampil di nomor angkat berat pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.  

Joko takut mental Deni terganggu dengan permasalahan ini. "Saya kaget beberapa hari lalu, dapat kabar, masalah Deni. Saya akan cek kembali, permasalahan segera teratasi. Saya tidak menyangka. Kasihan sama Deni,” kata Joko kepada wartawan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya