Piala Presiden: Persija Dapat Gelar Partai Kandang di Yogyakarta

Persija Jakarta bingung menggunakan stadion untuk menggelar laga kandang jika lolos ke babak semifinal Piala Presiden 2018.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 02 Feb 2018, 07:15 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2018, 07:15 WIB
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade.
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade. (Dok: Media Persija)

Liputan6.com, Jakarta - Persija Jakarta sedang kebingungan. Pikiran tim berjuluk Macan Kemayoran itu telah berada di babak empat besar Piala Presiden 2018.

Pada fase perempat final, Persija akan bertemu Mitra Kukar. Duel ini berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (4/2/2018).

Macan Kemayoran mendapatkan lawan yang ideal di babak delapan besar. Berstatus sebagai runner up grup, Persija dimungkinkan untuk bertemu para juara grup seperti Sriwijaya FC, Persebaya Surabaya, dan Arema FC.

Pada faktanya, Persija berjumpa dengan juara grup B, Mitra Kukar. Di atas kertas, Macan Kemayoran lebih unggul dibanding tim berjuluk Naga Mekes itu.

Akan tetapi, Persija bakal pusing dengan besarnya peluang melangkah ke babak semifinal. Pasalnya, Macan Kemayoran tidak memiliki kandang untuk menyelenggarakan pertandingan. Jika berhasil melewati babak ini, Macan Kemayoran ditunggu pemenang dari partai Persebaya Surabaya melawan PSMS Medan di fase empat besar.

"Kalau bertemu Persebaya, tentu kita akan bermain di Stadion Gelora Bung Tomo, tetapi ketika laga kandang, kami akan carikan solusi. Misalnya di SUGBK, kalau waktu memungkinkan, kami akan upayakan," ucap Direktur Utama Persija, Gede Widiade.

Ada kemungkinan Persija memilih Solo atau Yogyakarta untuk menggelar partai home di babak semifinal. Stadion Manahan, Solo dan Stadion Maguwoharjo, Sleman, disinyalir tengah dipertimbangkan Macan Kemayoran.

"Tetapi semisalnya tidak, kan bisa di Manahan, Yogyakarta mungkin dan kemungkinan bermain di kandang lawan dua-duanya juga ada karena tidak masalah juga kalau misalnya kami main tandang tetapi keinginan di SUGBK," katanya menambahkan.

Persija tidak dapat lagi menggunakan Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, untuk menggelar partai kandang. Sebab, homebase Macan Kemayoran pada musim lalu itu tengah direnovasi untuk keperluan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.

Upayakan SUGBK di Liga 1

Persija bakal mengarungi dua kompetisi sekaligus di musim ini. Liga 1 2018 dan Piala AFC 2018 menjadi kejuaraan yang diikuti oleh tim berjuluk Macan Kemayoran itu.

Dua stadion telah dipersiapkan untuk dua kompetisi tersebut. Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) untuk Piala AFC, sedangkan untuk Liga 1 Persija memakai Stadion Singaperbangsa, Karawang.

Belakangan, Persija berubah pikiran untuk menggunakan Singaperbangsa. Demi suporter, Jakmania, Macan Kemayoran berupaya untuk memakai SUGBK di Liga 1 musim depan.

"Insya Allah Liga 1 Persija akan pakai SUGBK, bantu doa saja," ujar Direktur Utama Persija, Gede Widiade.

Tarif Sewa SUGBK Mahal

Usai mengalami renovasi untuk Asian Games 2018, tarif sewa SUGBK membengkak. Untuk sekali pakai, Persija harus merogoh kocek hingga miliaran.

Rinciannya ialah Rp 540 juta untuk tariff sewa dan Rp 1,5 miliar untuk uang jaminan. Per pertandingan, Macan Kemayoran total perlu menyiapkan Rp 2,1 m. Nominal itu belum ditambah dengan pengeluaran lainnya seperti mengurus izin pertandingan, menyetak tiket, dan lain-lain.

"Sebenarnya bukan masalah uang tapi bagimana kenyamanan dan keamanan para Jakmania" kata Gede.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya