Jakarta - Lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan, mendapatkan tugas khusus pada ajang test event Asian Games 2018 cabang olahraga angkat besi. Apa tugas tersebut?
Selain ditugaskan mendapat medali emas, dia juga diminta untuk mengecek kesiapan venue angkat besi Asian Games 2018 yang berada di Hall A1 JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
- Catatan Dewi Safitri tentang Venue Angkat Besi untuk Asian Games 2018
- Pepanah Taiwan Bicara soal Macet dan Cuaca pada Test Event Asian Games 2018
- Test Event Asian Games: Angkat Besi Putri Sumbang 2 Emas
Eko Yuli pun sudah memiliki catatan terkait venue yang bakap dipakai untuk Asian Games 2018 itu. Menurut atlet asal Bandar Lampung itu, kondisi suhu ruangan di dalam venue terlalu dingin.
"Justru yang saya soroti di sini seperti yang disampaikan pemerintah juga, hanya akan menyoal kesiapan venue dan fasilitasnya. Menurut saya, venue sudah bagus, akan tetapi tempatnya sedikit lebih dingin," ujar atlet berusia 30 tahun tersebut.
Sebelumnya, lifter andalan Indonesia lainnya, Dewi Safitri, ikut bersuara terkait venue untuk cabor angkat besi pada ajang Asian Games 2018. Dewi berpendapat tempat berkumpulnya atlet sangat tidak nyaman.
Dia merasa venue sudah cukup bagus. Namun, harus ada peningkatan agar memiliki standar yang sama seperti di luar negeri.
"Contohnya tempat istirahatnya. Menurut saya agak kurang nyaman," imbuh Dewi.
Hal senada disampaikan Manajer Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI), Dirdja Wihardja. "Rest area atlet hanya disediakan kasur busa. Mungkin akan lebih nyaman seperti biasanya di ajang multievent disediakan matras untuk tempat pijat. Jadi, bisa lebih nyaman," tegas Dirdja.
Tim angkat besi Indonesia sejauh ini sudah mengoleksi empat medali emas pada test event Asian Games 2018. Dua medali emas direbut atlet putri, yaitu Dewi Safitri dan Sri Wahyuni Agustiani. Sedangkan dua lainnya dipersembahkan Eko Yuli Irawan dan Surahmat Bin Suwoto.