Temukan Pengganti Bensin, Kekayaan Eks Arsenal Kalahkan Ronaldo dan Messi

Flamini sempat dua kali periode bermain untuk Arsenal.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 23 Mar 2018, 20:12 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2018, 20:12 WIB
Mathieu Flamini (AFP PHOTO / GLYN KIRK)
Mantan gelandang bertahan Arsenal, Mathieu Flamini. (AFP PHOTO / GLYN KIRK)

Liputan6.com, Madrid - Kekayaan mantan gelandang bertahan Arsenal, Mathieu Flamini bikin melongo. Hartanya lebih banyak dari dua pemain terhebat dunia saat ini, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Flamini sempat dua kali periode bermain untuk Arsenal. Periode pertamanya terjadi pada 2004 hingga 2008. Dia pindah ke AC Milan hingga 2013 sebelum akhirnya kembali memperkuat Arsenal hingga 2016.

Seperti diberitakan Forbes, Flamini menjadi pemain sepak bola terkaya di dunia. Dia mampu meraup uang hingga 15 miliar dolar Amerika Serikat atau senilai dengan Rp 206,3 triliun.

Kekayaannya mengalahkan Ronaldo yang berada di peringkat kedua. Megabintang Real Madrid itu punya kekayaan sebesar 614 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 8,4 miliar.

Sementara Messi berada di peringkat keempat dengan total kekayaan sebesar 230 juta dolar Amerika Serikat (Rp 3,1 triliun). Messi kalah dari legenda Manchester United, David Beckham yang memiliki kekayaan mencapai 492 juta dolar (Rp6,7 triliun).

Meski sudah kaya, eks gelandang Arsenal itu masih aktif bermain sepak bola. Flamini saat ini tercatat bermain di Liga Spanyol bersama Getafe.

 

 

 

Kekayaan Flamini

Perusahaan minyak Flamini
Perusahaan minyak Flamini. (ist)

Dari mana kekayaan Flamini? Dia mengungkapkan rahasia terbesar yang disimpannya dalam sedekade terakhir. Flamini melakukan penelitian besar bersama rekannya yang merupakan sarjana ekonomi di Italia, Pasquale Granata.

Flamini menjelaskan, perusahaannya GF Biochemicals di Caserta, Italia menjadi satu-satunya pabrik di dunia yang bisa menghasilkan Levulinic Acid, senyawa yang bisa menggantikan peran minyak dalam segala bentuk. Dia mengungkapkan proyeknya ini pada tahun 2015.

"GF merupakan singkatan dari Granata dan Flamini. Selama tujuh tahun saya merahasiakannya dari siapa pun. Ketika di Milan, saya bertemu Granata, kemudian kami menjadi teman dekat dan memiliki pemahaman yang sama. Kami selalu dekat dengan alam, isu-isu lingkungan, perubahan iklim dan pemanasan global," ucap Flamini, seperti diberitakan The Sun.

"Karena masalah lingkungan yang ada saat ini, kami mencari cara agar bisa memberikan kontrubusi. Setelah berbincang cukup lama, kami akhirnya menemukan senyawa Levulinic Acid. Ini adalah molekul yang diidentifikasi oleh Departemen Energi Amerika Serikat sebagai salah satu dari 12 molekul dengan potensi untuk menggantikan bensin dalam segala bentuknya," dia menambahkan.

Perusahaan Flamini

Agar pemikirannya bersama Granata bisa terealisasikan, Flamini membiayai semua penelitian yang dilakukan oleh Politeknik Milan. Percobaan mereka pun berhasil. Gelandang asal Prancis tersebut mulai memasarkan Levulinic Acid dalam skala industri.

"Ini tidak seperti mengendarai mobil, Anda memasukkan kunci dan mesin hidup. Saya harus menginvestasikan banyak uang dan menempuh risiko yang besar. Tapi, jika Anda mau sukses, maka harus mengambil risiko dan tantangan ini," dia memaparkan.

Sekarang, GF Biochemicals sudah memiliki 80 orang yang bekerja di pabrik pusat yang berbasis di Caserta. Flamini juga sudah mengembangkan perusahaannya hingga ke negeri Belanda. Dia juga ingin membangun perusahaannya di Amerika Serikat.

"Secara total, kami ingin mempunyai 400 pekerja. Sekarang, kami memiliki peneliti, ahli kimia dan ilmuwan lain dari Prancis, Italia, Rusia, Belanda, Jerman dan Mesir. Kepala departemen kimia kami adalah salah satu ilmuan top Italia, Profesor Anna Maria Raspoli Galletti dan kami sangat berterima kasih padanya," dia mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya