Liputan6.com, Sampai saat ini, belum ada kepastian terkait masa depan Andrea Dovizioso usai MotoGP 2018. Mandeknya negosiasi kontrak antara Dovi dan Ducati kabarnya akibat besaran gaji yang diminta pembalap berusia 32 tahun tersebut.
Kontrak Dovi memang akan berakhir usai MotoGP 2018. Ducati pun tak ingin kehilangan pembalap yang telah membangkitkan reputasi mereka di musim lalu. Berbagai cara pun tengah ditempuh kubu Ducati agar Dovi mau bertahan.
Advertisement
Baca Juga
Setelah sekian lama, akhirnya ada pembalap yang mampu membawa Ducati ke level yang sama seperti saat diperkuat Casey Stoner. Pembalap Italia tersebut merangkai delapan podium, termasuk enam kemenangan, sepanjang MotoGP 2017. Sayang, perjuangan kerasnya itu hanya berakhir dengan status runner-up.
Terlepas dari hal tersebut, Dovi dilaporkan percaya diri bahwa dirinya layak menerima gaji yang jauh lebih besar daripada saat ini. Konon, saat ini mantan pembalap Repsol Honda itu hanya menerima pah 1,5 juta euro per tahun plus bonus.
Jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dengan Lorenzo yang menerima gaji 12 juta euro per musim. Jadi, wajar jika Dovi meminta kerja kerasnya diapresiasi dengan kenaikan upah. Setelah menjadi runner-up MotoGP 2017, ia sukses merebut podium juara MotoGP Qatar 2018 di Sirkuit Losail.
Keinginan Ducati
Dilansir GP-Inside, Ducati pun siap menawarkan upah 6 juta euro per musim (100,08 miliar). Melihat situasi saat ini, Ducati memang harus gerak cepat jika tak ingin kehilangan Dovi. Pasalnya, ada peluang bagi Dovi untuk mencari tantangan di tim lain. Klub yang paling mungkin menjadi pelabuhan Dovi adalah Honda.
Sampai saat ini, belum ada pengumuman terkait kontrak Dani Pedrosa yang berakhir usai musim 2018. Padahal, rekan setimnya, Marc Marquez, sudah dipastikan bertahan hingga 2020. Mengingat performanya yang tak konsisten, ada kemungkinan Honda bakal depak Pedrosa dan merekrut Dovi sebagai penggantinya.
"Ini adalah Andrea dan keinginan kami adalah mengejar jalan kesuksesan ini. Kami sangat ingin Andrea menjadi pembalap MotoGP terlama Ducati. Ia telah bersama kami selama enam tahun dan mungkin akan berlanjut dua tahun ke depan, delapan tahun, dan ini tak pernah terjadi," ujar Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, dikutip Tuttomotoriweb.
Advertisement
Rapor Dovi di Semua Kelas
125cc: 49 balapan, 5 menang, 15 podium, 9 pole, 3 fastest lap, 492 poin
250cc: 49 balapan, 4 menang, 26 podium, 4 pole, 8 fastest lap, 721 poin
MotoGP: 179 balapan, 9 menang, 43 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 1932 poin