MotoGP: Bagi Dovi, Mental Jauh Lebih Vital Ketimbang Usia

Di MotoGP 2018, Dovi sudah dianggap sebagai calon kuat juara dunia.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 31 Mar 2018, 20:50 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2018, 20:50 WIB
Andrea Dovizioso, MotoGP
Andrea Dovizioso menjadi contoh pembalap MotoGP yang tak termakan usia. (Twitter/Ducati Motor)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang heran mengapa pembalap di usia Valentino Rossi masih tampil kompetitif di lintasan MotoGP. Di usia menginjak 39 tahun, pembalap Movistar Yamaha itu masih bisa lebih baik dari para juniornya yang jauh lebih kuat secara fisik dan energi.

Salah satu buktinya adalah ketika Rossi merebut podium ketiga MotoGP Qatar 2018 di Sirkuit Losail, 18 Maret 2018. Hebatnya, ia melakukannya saat harus memulai balapan dari urutan kedelapan. Sukses Rossi menegaskan bahwa kecepatan para pembalap tak dipengaruhi faktor usia.

Jika bicara usia, ada juga pembalap yang semakin bertambah usianya, semakin bertambah pula kehebatannya. Untuk kategori ini, Andrea Dovizioso, pembalap Ducati, layak mewakilinya. Di usia muda, ia bukan siapa-siapa.

Kini, setelah berusia 32 tahun pada 23 Maret 2018, ia mulai dianggap sebagai salah satu kandidat juara dunia MotoGPP 2018. Pembalap asal Italia itu pun menjelaskan hal-hal apa saja yang memiliki peran penting di balik kemampuannya.

"Semua orang bekerja berdasarkan tubuh mereka. Tapi, kepala Anda memiliki pengaruh yang jauh lebih besar. Secara mental, Anda bisa bekerja di lebih banyak area ketimbang tubuh Anda. Banyak yang tak mau menginvestasikan waktu untuk melakukannya karena itu aneh. Tapi, ada banyak ruang untuk perbaikan di sana," tutur Dovi, dikutip Tuttomotoriweb.

 

Utamakan Mental

Andrea Dovizioso, MotoGP
Pembalap Ducati Corse, Andrea Dovizioso menjadi juara MotoGP Qatar 2018 di Sirkuit Losail. (Twitter/Ducati Motor)

Sebelum musim 2017, Dovi bukan sosok yang masuk dalam kategori pembalap top. Saat memperkuat Honda pada 2008-2011, ia hanya memenangkan satu balapan. Kemenangan itu didapat pada MotoGP Inggris 2009 di Sirkuit Silverstone.

Lalu, butuh waktu lebih dari delapan tahun bagi Dovi untuk meraih kemenangan keduanya di kelas MotoGP. Momen itu didapat pada MotoGP Malaysia 2016. Dan di musim 2017, peningkatannya begitu luar biasa dengan rincian delapan podium yang enam di antaranya adalah kemenangan.

"Saya menemukan sesuatu yang sangat menarik. Dan itu berhasil. Itulah salah satu alasan mengapa kami sangat kompetitif. Jika Anda melakukan segalanya dengan cara yang positif, itu bisa berdampak besar, dalam kehidupan dan dalam olahraga. Ini soal apa yang Anda pikirkan sebelum menangani sesuatu," Dovi menegaskan.

 

Rapor Dovi di Semua Kelas

125cc: 49 balapan, 5 menang, 15 podium, 9 pole, 3 fastest lap, 492 poin

250cc: 49 balapan, 4 menang, 26 podium, 4 pole, 8 fastest lap, 721 poin

MotoGP: 179 balapan, 9 menang, 43 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 1932 poin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya