Liputan6.com, Tavullia - Jadi pembalap sehebat Valentino Rossi sudah pasti memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Namun, hal itu bisa jadi bumerang bagi seorang pembalap. Rossi tak bisa menjalani kehidupan dengan normal.
Karena memiliki basis penggemar terbesar di seluruh dunia, MotoGP pun sudah identik dengan Valentino Rossi. Banyak yang menyaksikan MotoGP hanya karena ingin melihat pembalap Movistar Yamaha itu beraksi.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan, sampai ada istilah No Rossi, No Party karena begitu besarnya dampak pembalap asal Italia itu bagi perkembangan MotoGP. Tak heran jika Rossi selalu jadi pembalap yang terus mendapatkan dukungan penuh di setiap balapan MotoGP.
Namun, memiliki banyak penggemar tak selalu menyenangkan bagi Valentino Rossi. Dalam sebuah wawancara kepada GPOne, pembalap berusia 39 tahun itu mengungkapkan keluh kesahnya karena tak bisa menjalani kehidupan layaknya orang normal.
"Memiliki begitu banyak penggemar adalah harga yang harus Anda bayar. Tapi seiring bertambahnya usia, saya lebih santai soal itu semua. Di masa lalu, sulit bagi saya untuk memahami bahwa saya tak bisa memiliki kehidupan normal," ujar Rossi.
"Saya selalu memiliki banyak penggemar, tapi sejak kembali ke Yamaha, khususnya setelah apa yang terjadi pada 2015, banyak hal telah berubah. Saya seolah-olah telah jadi ikon, pahlawan olahraga," ia menambahkan.
Â
Solusi Rossi
Saking populernya nama Rossi, banyak orang yang melakukan berbagai upaya hanya untuk sekadar bertemu dengannya. Para penggemar rela mendirikan kemah di luar garasi jelang balapan akhir pekan. Saat Rossi menunjukkan batang hidungnya, para penggemar langsung mengerumuninya.
Karena hal itu pula ia sering kali menyempatkan diri untuk pulang ke Tavullia. Namun, hal itu juga tak berarti mantan pembalap Repsol Honda tersebut bisa menjalani kehidupan dengan nyaman di kampung halamannya. Buktinya, ia sampai membuat beberapa ruang rahasia untuk menjaga privasinya.
"Beberapa tahun lalu, saya memutuskan tinggal di Tavullia, dan selangkah demi selangkah, dari tahun ke tahun, saya membangun sebuah 'kastil'. Ini adalah istana dengan banyak kamar dan lorong-lorong rahasia dan ketika saya di sana, saya bisa punya kehidupan yang normal," jelas Rossi.
"Ini adalah pilihan penting untuk karier saya. Karena jika Anda hidup dengan baik, dengan lebih sedikit rasa stres, lebih mudah untuk melanjutkannya."
Advertisement
Statistik Rossi di Semua Kelas125 cc
125cc
Balapan: 30
Menang: 12
Podium: 15
Pole: 5
Fastest lap: 9
Poin: 432
Â
250cc
Balapan: 30
Menang: 14
Podium: 21
Pole: 5
Fastest lap: 11
Poin: 510
Â
MotoGP
Balapan: 307
Menang: 89
Podium: 192
Pole: 54
Fastest lap: 75
Poin: 4.962