Liputan6.com, Jakarta Real Madrid hingga kini masih berupaya untuk mendapatkan bintang Paris Saint Germain (PSG), Neymar. Padahal, Neymar baru saja bergabung dengan PSG dari Barcelona dengan rekor transfer sekitar 222 juta euro.
Rencana transfer ini rupanya menarik perhatian mantan rekan setimnya, Thiago Motta. Dia bahkan menyarankan agar Neymar tak jadi pindah ke Real Madrid.
Advertisement
Baca Juga
Seperti diketahui, Neymar disebut-sebut adalah bagian terakhir dari teka-teki obsesi PSG dengan kesuksesan di Liga Champions. Namun, untuk tahun kedua berturut-turut mereka gagal melewati 16 besar.
Meski secara konsisten selalu tampil jadi pemain utama dan mencetak 19 gol sebelum mengalami cedera, Neymar sering terganggu dengan kabar yang menyebut dia ingin pindah ke Real Madrid.
Bukan Tantangan
Motta yang kini menjadi pelatih PSG U-19, telah menyarankan Neymar untuk menolak langkah seperti itu. Ia menyebut bergabung dengan Real Madrid akan menjadi keputusan yang mudah.
"Saya pikir dia [Neymar] adalah bos [takdirnya]. Dia mampu membuat keputusan sendiri dan memaksakan mereka. Saya bisa saja salah, tentu saja, tapi itulah bagaimana saya melihatnya," kata Motta kepada Le Parisien.
"Bagi saya, dia akan tetap musim depan. Kami mendengar tentang Real Madrid, tapi apa yang akan dia lakukan di sana? Real baru saja memenangi tiga Liga Champions berturut-turut.
"Apa yang akan menjadi tantangan baginya? Jika dia meminta saya untuk meminta nasihat, saya akan mengatakan kepadanya untuk tidak pergi ke sana. Tantangan nyata untuk Neymar adalah memenangi Liga Champions dengan PSG.
Advertisement
Harus Betah
Motta menyebut Neymar harus merasa kerasan tinggal bersama klub Paris itu. "Neymar harus senang berada di lapangan. Ketika semua berjalan lancar, dia tersenyum, menari, memainkan musik dan tiga jam yang kita habiskan bersama dalam latihan berjalan sekaligus.
"Tapi kadang-kadang aku melihatnya tiba di pagi hari dan aku berkata pada diriku sendiri, 'oh, itu akan sulit hari ini'."
"Ini bisa berhubungan dengan kehidupan pribadinya, apa yang dimakannya saat sarapan. Tapi apa yang terjadi di tempat lain tanpa diketahui, di rumah itu terlihat segera karena semua orang memperhatikannya," ucap Motta.