Capello Ungkap Alasan Timnas Inggris Selalu Gagal di Turnamen Besar

Capello pernah menangani timnas Inggris selama empat tahun.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 12 Jun 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2018, 10:00 WIB
Fabio Capello
Ketika melatih Inggris, Fabio Capello terkenal ketat dengan para pemainnya. Dia melarang tampilan kasual di depan umum. Menurutnya para pemain terlihat buruk dan tidak profesional. (AFP/Kirill Kudryavtsev)

Liputan6.com, London - Fabio Capello tidak yakin timnas Inggris bakal bersinar di Piala Dunia 2018. Pelatih asal Italia itu menilai timnas Inggris punya mental yang lemah.

Timnas Inggris sudah 50 tahun lebih tak meraih gelar. Terakhir kali mereka juara dunia adalah pada 1966.

Setelah itu, prestasi terbaik mereka adalah pada Piala Dunia 1990, yakni finis di posisi keempat.

Capello menyebut kegagalan timnas Inggris di turnamen besar karena ulah para pemainnya sendiri. Mereka dinilai tidak mau berkorban untuk tim.

Eks pelatih Real Madrid itu tidak asal bicara. Pasalnya, ia pernah menangani timnas Inggris selama empat tahun.

Beban

Timnas Inggris
John Terry (kiri), mantan manajer Inggris Fabio Capello (tengah) dan salah seorang staf timnas mengheningkan cipta untuk memperingati Armistice Day. (GLYN KIRK / AFP)

"Para pemain Inggris terlalu terbebani dengan gelar tahun 1966. Kenangan itu seperti hantu yang tak pudar," ujar Capello seperti dilansir BBC.

"Para pemain jadi bermain seperti tidak seharusnya. Kostum timnas membuat mereka menanggung beban berat," ia menambahkan.

Saat ditanganinya, Inggris hanya menembus babak 16 besar Piala Dunia 2010. Dia menyebut para pemain menjadi penyebab kegagalan itu.

Mental Lemah

david beckham
David Beckham (kanan) pernah disingkirkan pelatih Real Madrid saat itu, Fabio Capello, pada musim 2006-2007. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

"Mental mereka lemah, selalu mencari alasan. Saya pikir metode latihan saya bukan seperti penjara," ujarnya.

"Anda lihat saja tim lain menerapkan pola yang sama dan menang. Alasan ini terlalu dibuat-buat oleh pemain."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya