AC Milan Tak Kunjung Bangkit, Van Basten Ikut Bersedih

Van Basten melihat perbedaan besar AC Milan saat ini dengan saat masih diperkuatnya.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 21 Jun 2018, 07:20 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2018, 07:20 WIB
Marco Van Basten, AC Milan
Marco Van Basten saat masih jadi striker AC Milan. (AFP/Toshifumi Kitamura)

Liputan6.com, Milan - AC Milan dalam periode keterpurukan selama beberapa musim terakhir. Berbagai hal telah dilakukan, termasuk gonta-ganti pelatih dan merekrut pemain top. Namun, hasil yang didapat tak sesuai harapan.

Usai menjuarai Serie A 2010/2011, AC Milan memang kekeringan prestasi. Ditinggal sejumlah pemain top dan Massimiliano Allegri jadi salah satu penyebab keterpurukan tim pengoleksi tujuh gelar Liga Champions tersebut.

Sejatinya, sudah banyak upaya yang dilakukan, salah satunya pergantian pelatih. Sebelum Gennaro Gattuso, ada lima pelatih yang sempat mencoba peruntungan. Mereka juga telah merekrut banyak pemain dari berbagai penjuru dunia.

Bahkan, pada musim panas 2017, AC Milanmenghabiskan lebih dari 200 juta euro untuk mendatangkan pemain anyar. Sayang, rapor mereka di musim 2017/2018 mengecewakan. Mereka hanya finis di urutan keenam klasemen Serie A, terhenti di 16 besar Liga Europa, dan jadi runner-up Coppa Italia.

"Terkait dengan waktu saya di sana, banyak hal yang telah berubah di Milan dan saya menyesal telah melihatnya. Milan saya adalah Italia, dengan Silvio Berlusconi, kami bertiga dari Belanda, dan skuat yang bagus. Sekarang pemiliknya orang China, saya tak mengenalnya, dan tim itu tak seperti 30 tahun lalu," ujar Marco Van Basten, dikutip Football Italia.

 

Petualangan Van Basten

Marco van Basten (© AFP 2008)
Marco Van Basten. AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI

Van Basten sendiri sempat mengalami masa-masa kejayaan bersama Milan. Bersama Ruud Gullit dan Frank Rijkaard, 201 laga, ia mencetak 125 gol. Kontribusinya membawa Rossoneri memenangkan tiga gelar Serie A, tiga Coppa Italia, dua Liga Champions, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Interkontinental.

"Sayangnya level itu telah mengalami banyak penurunan dan ada risiko besar keluar dari kompetisi Eropa. Ini menyakitkan bagi saya untuk berpikir bahwa Milan dan Inter adalah Real Madrid dan Atletico (Madrid) saat ini," tutur Van Basten.

"Saat ini Milan adalah metafora krisis di sepak bola Italia. Mengapa? Yang lain memiliki banyak uang dan lebih konsisten, sederhana, Karena waktu saya di Italia, banyak hal telah terjadi dan mereka tak kunjung positif," ia menambahkan.

 

Rapor Van Basten di AC Milan

1987/1988: 8 gol dari 19 laga

1988/1989: 33 gol dari 47 laga

1989/1990: 24 gol dari 40 laga

1990/1991: 11 gol dari 35 laga

1991/1992: 29 gol dari 38 laga

1992/2993: 20 gol dari 22 laga

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya