Ini 3 Alasan Nonton Piala Dunia Bisa Bikin Berat Badan Naik

Pertarungan tim sepakbola antarnegara di Piala Dunia 2018 sayang dilewatkan. Namun, pastikan berat badan kamu selalu terjaga.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jul 2018, 09:30 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2018, 09:30 WIB
Timbangan
Ilustrasi berat badan naik karena menonton Piala Dunia 2018. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Demam Piala Dunia 2018 menyita perhatian masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Bagi penggemar sepak bola, baik pria dan wanita, rasanya amat rugi bila melewatkan satu pertandingan. Namun, bila tak menjaga gaya hidup sehat, bisa saja lho berat badan kamu naik.

Mengutip penjelasan ahli medis dari KlikDokter, berikut beberapa hal yang bisa membuat berat badan naik gara-gara nonton Piala Dunia 2018.

1. Konsumsi camilan tidak sehat

Nonton piala dunia sangat asyik bila ditemani dengan camilan, seperti keripik singkong, gorengan, atau makanan dalam kemasan. Meski suasana lebih terasa, nonton sambil makan camilan dapat membuat berat badan Anda melonjak tak lama kemudian.

Hal itu karena camilan-camilan seperti gorengan, keripik singkong, dan teman-temannya mengandung kalori dan kolesterol lemak yang tinggi, sehingga bila dikonsumsi dalam jumlah berlebih dapat meningkatkan kadar lemak di dalam tubuh.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

2. Begadang

Mengingat jam tayang piala dunia 2018 berlangsung hingga sekitar pukul tiga dini hari, mau tak mau mesti begadang. Kebiasaan inilah yang kemudian memicu kenaikan berat badan secara drastis.

Waktu ideal pengosongan lambung adalah sekitar 2–6 jam. Setelah itu, Anda akan kembali merasa lapar, karena lambung mulai kosong dan asam lambung perlahan meningkat.

Perlu diketahui bahwa metabolisme tubuh pada saat malam hari akan berlangsung lebih lambat. Artinya, jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat sepenuhnya dibakar menjadi energi. Sisa-sisa kalori yang belum terbakar akan mengendap menjadi timbunan lemak di dalam tubuh Anda.

 

3. Kurang tidur

Kurang tidur (iStock)
Ilustrasi kurang tidur (iStockphoto)

Kurang tidur dapat meningkatkan produksi hormon ghrelin di dalam tubuh. Hormon ini berfungsi untuk merangsang nafsu makan. Jadi, orang yang kurang tidur akan cenderung merasa lapar terus-menerus.

“Risiko mengalami obesitas juga meningkat bila Anda kekurangan atau kelebihan waktu tidur. Sebab waktu tidur yang tidak sesuai dapat menyebabkan penurunan hormon, yang pada akhirnya bisa menimbulkan peningkatan nafsu makan,” kata doklter Andika Widyatama dari KlikDokter.

 

4. Kurang aktivitas fisik

Ilustrasi menonton TV
Menonton TV

Dampak dari kurang tidur akibat begadang nonton piala dunia adalah badan lemas, karena kurang melakukan aktivitas fisik. Ketika seharusnya tubuh segar bugar di pagi hari dan siap olahraga, maka Anda terlalu lemas karena tak mendapat waktu istirahat malam yang cukup.

Ketika Anda kurang melakukan aktivitas fisik, maka kalori yang dibakar pun menjadi lebih sedikit. Alhasil, timbunan lemak yang ada di dalam tubuh Anda akan semakin tinggi, dan terjadilah kelebihan berat badan.

Jika tak ingin mengalaminya, pastikan Anda selalu menerapkan gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, cukupi waktu tidur, serta berolahraga secara rutin dan teratur.

 

 

 

Penulis: Bobby Agung Prasetyo

Sumber: Klikdokter.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya