Asian Games 2018: Tanpa Target, Ganda Putri Justru Termotivasi

Apriani siap berikan yang terbaik di Asian Games 2018 bersama Greysia.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 25 Jul 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2018, 14:00 WIB
Apriani Rahayu, Asian Games 2018
Pebulutangkis Indonesia, Apriyani Rahayu, bicara soal persiapan menuju Asian Games 2018. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta Di cabor bulutangkis Asian Games 2018, PBSI memutuskan untuk menurunkan dua pasangan di nomor ganda putri. Salah satunya adalah Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Namun, mereka tak dibebani dengan target berlebih.

Dari pemerintah lewat KONI, PBSI hanya diberikan target satu medali emas di Asian Games 2018. Sedangkan PBSI sendiri berani memasang target lebih tinggi, yakni dua emas dari ganda putra dan ganda campuran, serta berharap dari nomor beregu.

Untuk ganda putri sendiri tak dibebani dengan target tinggi. Di Asian Games 2018 nanti, PBSI menurunkan dua pasangan ganda putri. Selain Greysia/Apriani, mereka juga memasang Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris dalam daftar susunan tim.

Padahal, ganda putri adalah nomor yang menyumbang medali emas pada Asian Games 2014 di Incheon. Saat itu, pasangan Nitya Krishinda Maheswari/Greysia sukses menumbangkan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi di final. Kini, Apriani yang akan jadi pasangan Greysia pun memastikan bahwa dirinya termotivasi.

"Bagi saya sih tidak apa-apa (soal tanpa target). Saya baik-baik saja. Tapi itu juga bikin termotivasi. Saya tak masalah dengan itu," kata Apriani saat dijumpai Liputan6.com dalam acara bertajuk Satukan Dukungan untuk Indonesia di Aston at Kuningan Suite, Selasa (24/7/2018).

 

Tonton Cabor Lain

Greysia Polii/Apriani Rahayu
Ganda putri Greysia Polii/Apriani Rahayu, saat ditemui di Pelatnas Bulutangkis, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (7/5/2018). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Mengenai kesempatan yang kini berpasangan dengan Greysia, Apriani menyatakan, "Pengalaman dan kualitas Greysia pasti sangat membantu. Dan yang terpenting nanti saat pertandingan kita harus jaga emosi."

Jika dilihat sepanjang sejarah Asian Games, hanya empat kali ganda putri sukses menyumbang medali emas. Sebelum Nitya/Greysia, tiga medali emas disumbangkan Verawaty Wiharjo/Imelda Wiguno (1978) dan Minarni/Retno Kustijah (1962-1966).

Selain itu, Apriani juga mengaku ingin melihat perjuangan kontingen Indonesia dari cabor lain. "Mungkin nanti saat Asian Games saya ingin menonton lompat indah, renang indah. Pokoknya yang dari cabang akuatik," jelas Apriani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya