MotoGP: Mesin Lama Bermasalah, Yamaha Bakal Tiru Ducati dan Honda?

Perbedaan konsep mesin membuat Yamaha tertinggal dari Honda dan Ducati di MotoGP 2018.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 12 Sep 2018, 20:30 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2018, 20:30 WIB
Valentino Rossi, MotoGP
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi saat beraksi pada MotoGP San Marino 2018. (Tiziana FABI / AFP)

Liputan6.com,Bologna - Yamaha tak kunjung memperlihatkan aksi kebangkitan hingga MotoGP San Marino 2018 di Sirkuit Marco Simoncelli, Minggu (9/9/2018). Tercatat, sudah lebih dari 14 bulan tak ada kemenangan yang diraih Yamaha.

Sejak MotoGP 2017, terlihat jelas bahwa Yamaha kini hanya bisa berada di bawah bayang-bayang Honda dan Ducati. Hampir di semua lintasan, para pembalap dari tim Garpu Tala sulit menandingi kecepatan motor Honda dan Ducati.

Bukti terkini adalah MotoGP San Marino 2018. Saat dua pembalap Honda dan satu rider Ducati naik podium, para pembalap Yamaha justru mendapatkan hasil buruk. Valentino Rossi hanya bisa finis ketujuh dan Maverick Vinales finis kelima.

Situasi itu hampir selalu tercipta sepanjang MotoGP 2018. Rossi sendiri sudah mengakui bahwa Yamaha kesulitan menemukan solusi. Sebaliknya, ia menilai Honda dan Ducati telah belajar banyak dari Yamaha.

"Kami harus mengatakan bahwa Ducati dan Honda telah belajar dari Yamaha. Dalam 3-4 tahun lalu, Yamaha sangat mulus, sedangkan Honda dan Ducati lebih sering menderita. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Honda dan Ducati membuat motor mereka lebih seperti Yamaha," ujar Rossi, dikutip Tuttomotoriweb.

 

Ducati dan Honda Terdepan

Aksi Pembalap Andrea Dovizioso Juara MotoGP San Marino
Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso merayakan kemenangan dengan menyemprotkan sampanye usai memenangkan balapan MotoGP San Marino di Sirkuit Marco Simoncelli, Misano (9/9). Dovizioso mencetak waktu 42 menit 5,426 detik. (AFP FOTO / Tiziana Fabi)

Dalam hal ini, Ducati dan Honda dinilai lebih hebat dalam memodifikasi perangkat elektronik dan mesin untuk meningkatkan akselerasi. Sedangkan Yamaha yang terus mempertahankan konsep empat silinder In-Line sejak 2004, dikombinasikan dengan sistem pengapian crossplane, justru menderita.

Berbeda dengan Ducati plus Honda yang menggunakan mesin V4. Hasilnya, Honda dan Ducati berbagi kemenangan sepanjang musim ini. Keduanya tak membiarkan tim lain mencuri kemenangan.

"Saya bukan seorang mekanik, saya tak tahu apakah Yamaha harus menggunakan V4 atau tidak. Saya hanya tahu bahwa ketika grip berkurang, elektronik tak akan bisa membantu motor. Dan itu membuatnya sangat sulit untuk melaju cepat. Suzuki adalah satu-satunya pabrikan lain yang menggunakan empat silinder," timpal Vinales.

 

Klasemen MotoGP 2018

1. Marc Marquez (Repsol Honda) 221 poin

2. Andrea Dovizioso (Ducati Team) 154 poin

3. Valentino Rossi (Movistar Yamaha) 151 poin

4. Jorge Lorenzo (Ducati Team) 130 poin

5. Maverick Viñales (Movistar Yamaha) 124 poin

6. Cal Crutchlow (LCR Honda) 119 poin

7. Danilo Petrucci (Pramac Ducati) 110 poin

8. Johann Zarco (Monster Yamaha Tech3) 110 poin

9. Andrea Iannone (Suzuki Ecstar) 92 poin

10. Alex Rins (Suzuki Ecstar) 79 poin

11. Dani Pedrosa (Repsol Honda) 76 poin

12. Alvaro Bautista (Angel Nieto Team) 64 poin

13. Jack Miller (Pramac Ducati) 61 poin

14. Tito Rabat (Reale Avintia) 35 poin

15. Pol Espargaro (Red Bull KTM Factory) 32 poin

16. Franco Morbidelli (EG 0,0 Marc VDS) 26 poin

17. Hafizh Syahrin (Monster Yamaha Tech3) 24 poin

18. Aleix Espargaro (Factory Aprilia Gresini) 19 poin

19. Bradley Smith (Red Bull KTM Factory) 15 poin

20. Takaaki Nakagami (LCR Honda) 14 poin

21. Scott Redding (Factory Aprilia Gresini) 12 poin

22. Mika Kallio (Red Bull KTM Factory) 6 poin

23. Karel Abraham (Angel Nieto Team (GP16) 4 poin

24. Michele Pirro (Ducati) 1 poin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya