Pelatih Bakal Evaluasi Kegagalan Kevin / Marcus di Prancis Terbuka 2018

Kevin/Marcus gagal juara di Prancis Terbuka setelah kalah dari ganda China, Han/Zhou.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 30 Okt 2018, 20:30 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2018, 20:30 WIB
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. (PBSI)

Jakarta - Harapan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon memenangi dua turnamen Eropa secara beruntun kandas, setelah kalah di final Prancis Terbuka 2018, Minggu (28/10/2018). 

Di Prancis Terbuka 2018, Kevin/Marcus menjadi runner up setelah di final takluk dari pasangan China, Han Chengkai/Zhou Haodong, dengan skor 21-23, 21-8, 17-21.

Minions berpeluang besar untuk memenangkan gim pertama saat unggul pada kedudukan 20-18. Namun, keduanya tak dapat memanfaatkan keunggulan dan tersusul Han/Zhou.

"Pada game pertama, Kevin/Marcus bermain terlalu terburu buru, jadi mereka terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri, terutama di poin-poin akhir. Adapun lawan sangat baik dalam pengembalian bola-bola datar (drive)," ujar pelatih ganda putra, Aryono Minarat, seperti dilansir situs PBSI, Selasa (30/10/2018). 

"Memang poin ini sangat disayangkan karena tidak bisa memanfaatkan dua kali kesempatan game point. Lebih baik di game pertama menang dulu," ujar Aryono Miranat, pelatih ganda putra yang mendampingi Kevin/Marcus di Denmark Terbuka dan Prancis Terbuka.

 Ini menjadi kekalahan kedua beruntun Kevin/Marcus dari Han/Zhou. Sebelumnya, Minions juga kalah dari ganda China itu pada China Terbuka 2018. 

"Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon bermain dengan tempo lebih lambat pada gim kedua dan mereka bisa kontrol setiap pukulan. Tetapi di gim ketiga, lawan kembali memaksa bermain cepat dengan bola-bola datar yang baik dan memaksa Kevin/Marcus selalu dalam posisi bertahan," ujar Aryono. 

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya