Vakum 2 Dekade, Renang Akhirnya Miliki Kejuaraan Nasional

Ajang ini muncul setelah cabang olahraga renang Indonesia gagal mendulang medali emas di Asian Games 2018.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 09 Nov 2018, 22:15 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2018, 22:15 WIB
520 Perenang Pemula Bersaing di Pari Sakti Cup 2018
Peserta saat mengikuti Pari Sakti Cup 2018 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (8/11). Pari Sakti Cup 2018 diikuti 520 peserta. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Setelah vakum selama dua dekade, cabang olahraga renang nasional akhirnya menggelar kejuaraan. Dengan menggandeng Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), Kejuaraan Pari Sakti Cup (PSC) digelar di Stadion AKuatik, GBK pada 8 hingga 10 November 2018.

Ajang ini muncul setelah cabang olahraga renang Indonesia gagal mendulang medali emas di Asian Games 2018. Untuk diketahui, Indonesia meraih medali di ajang Asian Games terjadi pada 1990 melalui Richard Sambera, kala itu medali perunggu.

Sebanyak 182 nomor pertandingan untuk memperebutkan 182 medali, 12 trofi untuk perenang terbaik, dan sebuah Piala Indonesia-1 untuk klub terbaik dipertandingkan di Kejuaraan PSC. Ajang ini juga menggandeng Kementerian PMK.

Ajang ini dibuka langsung Deputi Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK Nyoman Shuida yang mewakili Menko Puan Maharani. Dia berharap ajang yang rutin diadakan tiap tahun oleh Pari Sakti ini bisa diikuti klub-klub renang nasional lainnya.

"Renang belum mendapatkan medali di Asian Games 2018. Ke depan, PRSI bisa memberdayakan klub-klub renang supaya bisa berprestasi lewat kompetisi dan pembinaan seperti Pari Sakti Cup ini," kata Nyoman Shuida.

Bangkitkan Prestasi

Persatuan Renang Seluruh Indonesia
Ketua Dewan Pembina PSC 2018, Kiki Taher (istimewa)

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina PSC 2018, Kiki Taher, berharap, ajang ini bisa membangkitkan prestasi renang Indonesia. Mereka juga ingin menciptakan atlet berkualitas jelang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.

"Oleh karenanya, lewat Pari Sakti Cup ini kita perlahan bersama-sama mulai dari bawah menciptakan kompetisi dan pembinaan atlet yang berkualitas sejak dini," katanya.

Tentunya, ajang ini membuat Indonesia ingin menciptakan atlet renang seperti Joseph Schooling, perenang Singapura yang sudah banyak menyabet medali Oimpiade.

"Kalau Singapura saja negara kecil bisa melahirkan Schooling sebagai juara olimpiade, Indonesia sebagai negara kepulauan besar seharusnya bisa melebihi itu," ujar Kiki menyambung.

Untuk diketahui, Kejuaraan PSC diikuti 520 atlet renang dari 43 klub yang tersebar di seluruh Indoneia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya