Profil Sara Duterte, Wakil Presiden Filipina yang Dimakzulkan

Sara Duterte dimakzulkan oleh DPR Filipina setelah serangkaian tuduhan kontroversial. Ternyata begini kehidupan pribadinya.

oleh Nurul Diva diperbarui 06 Feb 2025, 14:44 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2025, 14:44 WIB
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (kiri), dan putrinya Sara Duterte saat menghadiri pembukaan Konferensi Tahunan Forum Boao untuk Asia (BFA) 2018 di Boao, Provinsi Hainan, China selatan, 10 April 2018 (Foto: voaindonesia.com/AFP)
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (kiri), dan putrinya Sara Duterte saat menghadiri pembukaan Konferensi Tahunan Forum Boao untuk Asia (BFA) 2018 di Boao, Provinsi Hainan, China selatan, 10 April 2018 (Foto: voaindonesia.com/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Filipina kembali dikejutkan oleh gejolak politik setelah Sara Duterte, Wakil Presiden Filipina, secara resmi dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Filipina. Keputusan ini diambil setelah lebih dari 215 dari 318 anggota DPR menyatakan dukungan terhadap mosi pemakzulan yang diajukan dalam sidang paripurna.

Pemakzulan ini tidak hanya menjadi pukulan besar bagi karier politik Sara Duterte, tetapi juga mencerminkan semakin tajamnya perpecahan dalam pemerintahan Filipina. Tuduhan yang dialamatkan kepadanya mencakup ancaman pembunuhan terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr., dugaan korupsi dan penyalahgunaan dana, serta keterlibatannya dalam berbagai aksi yang dianggap sebagai gangguan terhadap stabilitas negara.

Dengan latar belakang sebagai putri mantan Presiden Rodrigo Duterte yang juga dikenal penuh kontroversi, Sara Duterte sejak awal telah menjadi figur yang menarik perhatian publik. Kini, dengan proses pemakzulan yang berlanjut ke Senat Filipina, masa depan politiknya semakin dipertaruhkan. Kabarnya, Sara punya kepribadian yang berbeda di luar kancah politik, apa benar? berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Kamis (6/2).

Sara Duterte yang Dimakzulkan: Berawal dari Pernyataan Kontroversial

Baru-baru ini, DPR Filipina mengeluarkan Keputusan untuk memakzulkan Sara Duterte yang tidak terjadi begitu saja. Ada serangkaian proses poltik yang melibatkan penyelidikan, persidangan, dan perdebatan panjang di parlemen.

Pada 11 Desember 2024, DPR Filipina mengumumkan bahwa mereka menerima dua tuntutan pemakzulan terhadap Sara Duterte. Tuduhan pertama berkaitan dengan ancaman pembunuhan terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr., Ibu Negara Liza Araneta Marcos, dan Ketua DPR Martin Romualdez. Tuduhan ini muncul setelah pernyataan kontroversial Sara dalam konferensi pers, di mana ia menyebut telah menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi mereka jika dirinya terbunuh.

Selain itu, penyelidikan DPR juga mengungkap dugaan penyalahgunaan dana sebesar 612,5 juta peso (Rp172,3 miliar) serta keterlibatan Sara dalam praktik suap dan korupsi selama menjabat sebagai Menteri Pendidikan. Dugaan lainnya mencakup keterlibatan dalam pembunuhan di luar hukum saat ia masih menjadi Wali Kota Davao dan kegagalannya dalam melaporkan asal-usul kekayaannya.

Dengan jumlah dukungan yang melebihi ambang batas sepertiga anggota DPR, Ketua DPR Martin Romualdez akhirnya mengetuk palu untuk mengesahkan pemakzulan Sara Duterte. Kini, proses berlanjut ke Senat Filipina, yang akan menentukan apakah Duterte benar-benar akan dicopot dari jabatannya dan dilarang memegang posisi publik seumur hidup.

 

Ancaman Pembunuhan hingga Korupsi yang Memicu Reaksi Khalayak Filipina

Sejak menjabat sebagai Wakil Presiden Filipina pada 2022, Sara Duterte tidak lepas dari berbagai kontroversi yang terus mencuat ke publik. Salah satu yang paling mencolok adalah konfliknya dengan Presiden Ferdinand Marcos Jr., yang berujung pada perpecahan koalisi pemerintahan.

Konflik ini semakin meruncing setelah Sara mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan pada Juni 2024. Salah satu isu terbesar yang mencuat saat itu adalah penggunaan dana intelijen dalam jumlah besar, yang diduga dihabiskan hanya dalam waktu 11 hari tanpa laporan yang jelas.

Selain dugaan korupsi, Sara Duterte juga dikenal karena sikapnya yang konfrontatif terhadap kebijakan Presiden Marcos Jr. Ia beberapa kali memboikot acara resmi pemerintah, bahkan sempat memimpin demonstrasi menuntut pengunduran diri Marcos. Aksi-aksi ini memicu ketegangan politik yang semakin tajam, membuat posisinya sebagai Wakil Presiden semakin dipertanyakan.

Tuduhan lain yang menambah daftar panjang kontroversinya adalah keterlibatannya dalam pembunuhan di luar hukum saat ia masih menjabat sebagai Wali Kota Davao. Tuduhan ini menyeret namanya ke dalam penyelidikan terkait kebijakan keamanan yang diterapkannya di kota tersebut, yang dinilai mirip dengan kebijakan "perang terhadap narkoba" yang diinisiasi oleh ayahnya, Rodrigo Duterte, saat masih menjadi Presiden Filipina.

Gaya Politik Sara Duterte: Keras, Konfrontatif, dan Penuh Strategi

Sebagai politisi yang lahir dari keluarga berpengaruh, Sara Duterte telah membangun citranya sebagai pemimpin yang tegas, vokal, dan konfrontatif. Sikap politiknya sering kali dibandingkan dengan ayahnya, Rodrigo Duterte, yang dikenal dengan kebijakan tanpa kompromi dalam menangani kejahatan dan oposisi politik.

Selama menjabat sebagai Wali Kota Davao, Sara menunjukkan pendekatan yang lebih sistematis dibandingkan ayahnya. Ia meluncurkan program Peace911, sebuah inisiatif yang bertujuan menekan angka kriminalitas melalui pemberdayaan masyarakat dan kebijakan berbasis dialog.

Namun, dalam skala nasional, pendekatannya terhadap politik lebih banyak mengandalkan strategi konfrontatif. Sejak menjabat sebagai Wakil Presiden, ia sering kali berseberangan dengan Presiden Marcos Jr., dan memilih untuk membangun basis kekuatan politiknya sendiri.

Gaya kepemimpinan ini mendapat dukungan dari pendukung setianya, tetapi juga menimbulkan banyak musuh politik yang akhirnya berujung pada pemakzulan yang ia hadapi saat ini.

"Memang sebaiknya ada perkara pemakzulan seperti ini sehingga kami bisa menjawab secara layak apapun yang dituduhkan mereka, karena prosesnya sendiri pun secara jelas diatur dalam undang-undang," kata Sara beberapa waktu lalu, dikutip dari ANTARA.

Profil Sara Duterte: Latar Belakang dan Perjalanan Politik

Sara Zimmerman Duterte lahir pada 31 Mei 1978 di Davao City, Filipina. Ia merupakan putri dari mantan Presiden Rodrigo Duterte dan Elizabeth Zimmerman.

Awalnya, Sara bercita-cita menjadi dokter anak, tetapi gagal di tahun pertama sekolah kedokteran. Ia kemudian mengambil jurusan Terapi Pernapasan sebelum akhirnya melanjutkan studi ke bidang hukum di San Beda College dan San Sebastian College-Recoletos di Manila. Setelah lulus ujian pengacara pada 2005, ia bekerja di Mahkamah Agung Filipina sebelum terjun ke dunia politik.

Karier politiknya dimulai pada 2007, saat ia terpilih sebagai Wakil Wali Kota Davao City. Pada 2010, ia mencatat sejarah sebagai wali kota perempuan pertama di Davao City, jabatan yang kemudian ia pegang selama dua periode. Pada 2022, ia terpilih sebagai Wakil Presiden Filipina, tetapi hubungan politiknya dengan Presiden Marcos Jr. semakin memburuk sejak saat itu.

Kehidupan Pribadi Sara Duterte: Berlawanan dari Sifat Kerasnya

Sara Duterte
Wakil Presiden Filipina Sara Duterte. (Dok. AFP)... Selengkapnya

Di luar dunia politik, Sara Duterte dikenal sebagai sosok yang menjaga kehidupan pribadinya dengan cukup tertutup. Ia menikah dengan Manases Reyes Carpio, seorang pengacara, dan memiliki tiga orang anak.

Meskipun sibuk dengan karier politiknya, Sara tetap berusaha menyeimbangkan perannya sebagai ibu dan pemimpin. Ia memiliki ketertarikan pada fotografi, berkebun, dan memasak, yang sering menjadi caranya untuk melepas stres dari tekanan politik, sekaligus melepas image kerasnya yang terlanjur melekat.

Selain itu, ia pernah aktif dalam berbagai organisasi sosial dan kemanusiaan, termasuk Palang Merah Filipina, di mana ia menjadi salah satu gubernurnya. Keterlibatan ini mencerminkan sisi lain dari kepribadiannya yang lebih humanis di luar citra politiknya yang keras.

People Also Ask: Pertanyaan Seputar Sara Duterte

Mengapa Sara Duterte dimakzulkan?

Ia dimakzulkan karena tuduhan ancaman pembunuhan, korupsi, dan keterlibatan dalam aksi yang mengganggu stabilitas negara.

Apa hubungan Sara Duterte dengan Ferdinand Marcos Jr.?

Awalnya mereka adalah sekutu politik, tetapi kemudian hubungan mereka memburuk karena perbedaan kebijakan dan konflik internal.

Apa dampak pemakzulan Sara Duterte?

Jika Senat mengesahkan pemakzulan, ia akan dicopot dari jabatannya dan dilarang memegang posisi publik seumur hidup.

Siapa yang akan menggantikan Sara Duterte jika ia diberhentikan?

Pengganti akan ditentukan melalui mekanisme konstitusi Filipina, dengan Presiden Marcos Jr. memainkan peran utama dalam proses tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya