UEFA Didesak Coret Manchester City dan PSG dari Liga Champions

PSG dan City diduga melakukan kecurangan untuk mengelabui FFF.

oleh Thomas diperbarui 20 Nov 2018, 08:15 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2018, 08:15 WIB
Logo Liga Champions
Logo Liga Champions (Ilustrasi stadion)

Liputan6.com, Jakarta Presiden La Liga Spanyol Javier Tebas mendesak UEFA untuk memberikan hukuman berat kepada Paris Saint Germain (PSG) dan Manchester City. Tebas ingin kedua klub tersebut dikeluarkan dari kompetisi antar klub Eropa.

Tebas menyuarakan agar PSG dan City dihukum larangan bermain di Liga Champions setelah muncul tudingan kedua klub tersebut dianggap dibantu UEFA untuk menutup-nutupi kasus Financial Fair Play (FFP), yang seharusnya menghampiri mereka. 

Sejak diakusisi oleh taipan asal Timur Tengah, Manchester City dan juga PSG memang seringkali menggelontorkan uang banyak demi mendatangkan pemain besar. Padahal kegiatan tersebut sudah diatur oleh Financial Fair Play buatan UEFA.

Jika tersangkut kasus FFP, maka sebuah klub umumnya dilarang tampil dalam ajang besar seperti Liga Champions ataupun Liga Europa. Hal tersebut terjadi kepada AC Milan pada akhir musim kemarin, yang untungnya masih dipersilahkan tampil di Liga Europa.

Baru-baru ini, sebuah investigasi yang dilakukan oleh European Investigative Collaborations (EIC) mengeluarkan laporan yang mengejutkan. Mereka menuding UEFA memberikan bantuan kepada The Citizens dan PSG untuk menutupi kasus FFP.

 

Komentar Tebas

Ilustrasi Liga Champions (Avtofil)
Logo Liga Champions (Avtofil)

Munculnya dugaan adanya kecurangan yang dilakukan PSG dan City, Tebas meradang. Dia berharap kedua klub bisa dikeluarkan dari Liga Champions.

"Saya megatakan dua tahun lalu bila PSG dan Manchester City curang sehingga itu tidak mengejutkan saya sama sekali. Sangat penting bila UEFA melakukan sesuatu yang nyata mengenai ini. Ini sesuatu yang membuat dunia sepak bola dan struktur permainan tidak seimbang. Anda harus menghukum tim-timt ersebut," ujar Tebas kepada Goal Internasional.

"Membuat mereka absen setahun dari Liga Champions akan mengirimkan pesan bila peraturan tersebut harus diikuti dengan serius. Ini bukan tentang menghukum PSG secara khusus, tapim enegakkan peraturan yang kami harapkan semua orang ikuti," tegas Tegas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya