Tampil Bertahan di Piala AFF 2018, Thailand Banjir Kritik

Thailand dinilai melupakan strategi menyerang pada Piala AFF.

oleh Aning Jati diperbarui 29 Nov 2018, 09:40 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2018, 09:40 WIB
Thailand Vs Timnas Indonesia
Para pemain Thailand merayakan gol yang dicetak Korakod Wiriyaudomsidi ke gawang Timnas Indonesia pada laga Piala AFF 2018 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/11). Thailand menang 4-2 dari Indonesia. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Jakarta - Timnas Thailand menjaga peluang mempertahankan gelar Piala AFF dengan mencapai semifinal edisi 2018. Mereka lolos dari Grup B dengan raihan 10 poin dari empat pertandingan. 

Namun, di balik itu, sorotan mengarah pada sang pelatih, Milovan Rajevac. Beberapa kalangan melontarkan ketidakpuasan atas permainan Thailand di bawah kendali pelatih asal Serbia itu.

Thailand lebih memperagakan permainan defensif sepanjang Piala AFF. Taktik itu yang kurang disukai kalangan luas karena sebelum Rajevac datang pada 2017, Thailand memainkan sepak bola menyerang yang menghibur.

Pembelaan atas kritikan itu datang dari salah seorang pemain Timnas Thailand, Sanrawat Dechmitr.

"Sebagai pemain yang suka bermain menyerang, saya tak mengerti mengapa harus bermain bertahan. Tapi, jika Anda memahami pelatih dengan baik, Anda akan menyadari dia hanya memperbaiki bidang yang perlu perbaikan. Jadi, saya menerima apa yang coba dia lakukan," kata gelandang 29 tahun itu.

"Kami mungkin tak memainkan sepak bola indah, sepak bola menyerang, tapi kami lebih sistemastis sebagai tim," ujarnya.

"Kami tak kebobolan banyak gol, bahkan di saat lawan mengintensifkan serangan, dan kami pun bisa melakukan serangan balik kapan pun. Ini dimensi baru sepak bola Thailand," kata Sanrawat.

Faktanya, secara statistik, kendati memainkan sepak bola defensif, Timnas Thailand mampu memecahkan rekor gol memasukkan di fase penyisihan grup Piala AFF.

 

Lebih Subur

Rekor sebelumnya, 13 gol, yang dipegang pada Piala AFF 1996 dan 2004, terlewati karena pada Piala AFF edisi kali ini, Adisak Kraisorn dkk. mampu mengemas 15 gol dan hanya kebobolan tiga gol.

"Dengan jumlah gol yang kami cetak, fan semestinya gembira. Tapi, jika mereka masih memiliki pendapat negatif, tak ada yang bisa kami lakukan. Kami, sebagai tim, gembira bisa mencatatkan hal itu," imbuh Sanrawat.

Thailand bersua Malaysia di semifinal Piala AFF 2018 pada 1 dan 5 Desember 2018, dengan terlebih dulu menjalani laga tandang ke markas lawan, Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

 

Sumber: bola.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya