Liputan6.com, Jakarta - Seperti biasa, Inggris kembali meloloskan klub-klub elite mereka ke fase knock out Liga Champions. Manchester United (MU), Liverpool, Manchester City, dan Tottenham Hotspur sukses mengharumkan Premier League dengan memastikan diri tampil di babak 16 besar.
Inggris jadi satu-satunya negara dengan koefisien tertinggi di UEFA, yang sukses mengirim empat tim ke 16 besar. Sementara Spanyol, Jerman, dan Italia hanya mampu mengirim maksimal tiga tim.
Artinya, sudah 16 musim berturut-turut, klub-klub asal Negeri Pangeran Charles ini mampu menempatkan empat tim mereka di babak knock out Liga Champions.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan, ada beberapa kali dalam rentang musm itu mereka mengirim lima tim. Termasuk musim lalu, saat Chelsea, MU, Tottenham, Man City, dan Liverpool secara bersamaan lolos ke 16 besar.
Liverpool kemudian melangkah paling jauh. Mereka sukses menemus partai puncak sebelum akhirnya dikalahkan Real Madrid 1-3 di Stadion Olympisky, Kiev, Ukraina.
Dan, musim ini, Liverpool berpeluang mengulang kiprah gemilang mereka musim lalu. Begitu juga dengan MU, Tottenham, dan Man City.
Mereka semua sama-sama berpeluang kembali bersama di perempat final. Pasalnya, dalam undian 16 besar Liga Champions yang akan digelar di Monako, Senin (17/12), sesama tim Inggris tidak diperkenankan saling bertemu.
Alhasil, jika Liverpool, MU, Tottenham, dan Man City bisa menghajar lawan-lawan mereka di 16 besar, nama keempatnya akan kembali muncul di list tim-tim perempat finalis.
Orang pun kemudian menunggu apa yang bisa dilakukan tim-tim Inggris di 16 besar. Pasalnya, jika berkaca dari musim lalu, ada tiga tim Inggris yang harus tersingkir di 16 besar.
Musim ini, ancaman itu pun terbuka. Pasalnya, tiga tim: Liverpool, MU, dan Tottenham, berstatus runner up di fase grup. Dengan demikian mereka harus berhadapan dengan tim-tim unggulan, yang merupakan juara-juara di fase grup.
Real Madrid, Barcelona, Bayern Munchen, Juventus, hingga Paris Saint Germain akan jadi ancaman serius bagi Liverpool, MU, dan Tottenham.Bayangkan, jika hasil undian 16 besar Liga Champions nanti seperti ini: Real Madrid vs MU, Barcelona vs Liverpool, dan Juventus vs Tottenham.
Man City Paling Diuntungkan
Bagaimana dengan Man City? Peluang tim asuhan Josep Guardiola ini jelas lebih diuntungkan dengan status mereka sebagai juara Grup F.
Sebab, dengan begitu, mereka terhindar dijodohkan dengan tim-tim unggulan tadi. Sebaliknya, Sergio Aguero dan kawan-kawan hanya akan berhadapan dengan para runner up. Sebut saja Atletico Madrid, Schalke, Ajax Amsterdam, Lyon, dan AS Roma.
Tentu saja peluang The Citizens menghadapi tim-tim di atas, akan lebih besar ketimbang menghadapi klub-klub seperti Real Madrid, Barcelona, Real Madrid, atau Juventus. Ini juga diakui oleh Guardiola.
"Saya senang, kami bisa berada di 16 besar. Sebab, banyak tim besar tersingkir. Inter Milan contohnya. Mereka tim yang luar biasa dan kini di Liga Europa," ujar Pep, panggilan Guardiola.
Jelas betul ada nuansa kelegaan dalam kalimat Guardiola. Kepastian pasukannya tak harus menghadapi raksa-raksasa Eropa membuat pelatih asal Spanyol itu terlihat semringah.
Maklum, Guardiola memang berambisi membawa Man City berjaya di Eropa. Sebab, sejauh ini, prestasi terbaik The Citizens di ajang paling elite antarklub Eropa ini adalah perempat final, musim lalu.
Advertisement
Liverpool, MU, dan Tottenham Tetap Berpeluang
Namun begitu, bukan berarti pula peluang Liverpool, MU, dan Tottenham tertutup. Apalagi, secara tradisi, mereka juga tak kalah dibanding klub-klub elite itu, terutama Liverpool dan MU.
Liverpool, misalnya, sejauh ini telah lima kali bergelar juara Liga Champions. Sedangkan MU, sudah tiga kali menjadi yang terbaik di Eropa.
Wajar, jika mereka pun tetap optimistis menunggu hasil undian 17 Desember mendatang. "Lawan berat di undian 16 besar? Kami tak peduli dengan siapa kami akan berhadapan di 16 besar," ujar pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, seperti dikutip Independent.
Kejayaan Inggris
Sejarah mencatat, Inggris memang pernah begitu bersinar di Liga Champions. Tiga musim berturut-turut: 2006/07, 2007/08, dan 2008/09, mereka sukses menempatkan tiga tim mereka di semifinal.
Di musim 2007/08, MU tampil jadi juara usai di final mengalahkan rekan senegara mereka, Chelsea. Sementara di 2006/07 dan 2008/09, Liverpool dan MU harus menelan pil pahit di partai puncak.
Mungkinkah cerita manis ini terulang, tiga tim Inggris berdansa di semifinal untuk mewujudkan All English Final di partai puncak? Mengapa tidak?
Cuma ya itu tadi, mereka harus terlebih dahulu membuktikan kapasitas mereka di 16 besar. Menunggu lawan dan menghantamnya di dua laga 16 besar Februari dan Maret 2019 mendatang. Marilah kita tunggu.
Advertisement