4 Proses yang Lebih Aneh dari Penunjukan Solskjaer Jadi Pelatih MU

Peminjaman pelatih Ole Gunnar Solskjaer dari Molde ke MU jarang terjadi di sepak bola profesional.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 20 Des 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2018, 19:00 WIB
Ole Gunnar Solskjaer
Ole Gunnar Solskjaer. (AFP/Andrew Yates)

Liputan6.com, Jakarta - Ole Gunnar Solskjaer akhirnya resmi menjadi pelatih cartaker Manchester United. Mantan pemain MU tersebut ditunjuk menggantikan peran Jose Mourinho hingga akhir musim ini. 

Seperti diketahui, Mourinho baru saja angkat kaki dari Old Trafford. Pelatih asal Portugal itu  dipecat akibat buruknya performa Setan Merah pada musim ini. Di pentas Liga Inggris, MU kini berada di urutan keenam dan terancam sulit finis di urutan 4 besar. 

MU terpaut 19 poin dari Liverpool yang memimpin klasemen sementara Premier League. Mourinho dipecat beberapa hari setelah MU kalah 1-3 di markas Liverpool, Anfield. 

Solskjaer sebenarnya berstatus sebagai pelatih tim Norwegia, Molde, saat MU mengajaknya bergabung. Pengangkatannya bahkan hanya berselang 16 hari sejak pria berusia 45 tahun tersebut membubuhkan tanda tangan pada kontrak baru yang disodorkan oleh Molde. 

Meski demikian, Molde tetap mengizinkan Solskjaer dipinjam MU. Manajemen bahkan ikut senang. Mereka hanya berharap, Solskjaer segera kembali saat tugasnya selesai di MU. 

Peminjaman pelatih tidak bisa terjadi dalam sepak bola. Namun dilansir sportkeeda, penunjukan Solskjaer bukan satu-satunya pengangkatan pelatih yang terbilang aneh. Berikut ini merupakan pengangkatan pelatih yang dianggap tidak normal versi Sportskeeda. 

Dua Pelatih Satu Tim

Lars Lagerback-Heimir Hallgrimsson
Pelatih tim nasional Islandia, Lars Lagerback (kiri) dan Heimir Hallgrimsson (kanan). (AFP/Laurie Dieffembacq).

Dipimpin dua pelatih sekaligus juga bukan hal yang biasa dalam sepak bola. Namun Islandia menerapkan sistem ini. Lars Lagerback dan Heimir Hallgrimsson ditunjuk menukangi timnas timnas Islandia di Piala Eropa 2016 lalu dan berhasil lolos hingga ke babak perempat final. 

Liverpool juga sama. Pada tahun 1998, manajemen The Reds mengangkat Gerard Houllier untuk mendampingi pelatih yang sudah ada, Roy Evans. Kolaborasi ini hanya berlangsung sebentar. Setelah empat bulan, Houllier memilih pergi meninggalkan Anfield. 

Liverpool saat itu tidak belajar dari kasus yang menimpa Bolton Wanderers. Dalam 28 pertandingan kolaborasi pelatih Roy McFarland and Colin Todd hanya menghasilkan dua kemenangan. Pasangan ini pun akhirnya resmi bercerai pada Tahun Baru 1996. 

 

Nyaris Bos dalam Sehari

Mark Bosnich
Mark Bosnich (kanan) bersama kiper MU lainnya, Massimo Taibi saat memenangkan Piala Toyota 1999. (AFP/Yoshikazu Tsuno)

Nasib sial dialami tim A League, North Queensland Fury pada Oktober 2010 lalu. Pelatih Franz Straka dan wakilnya, Stuart McLaren dilarang hadir pada pertandingan melawan Newcastle Jets. Manajamen Fury kemudian menghubungi mantan penjaga gawang Manchester United dan Aston Villa, Mark Bosnich sebagai pelatih untuk laga tersebut. 

Sayang rencana ini berantakan. Sebab Bosnich menurut federasi sepak bola Australia tidak punya lisensi yang memadai bahkan untuk melatim tim paling dasar sekalipun. 

Hanya untuk Final

Paul Sturrock dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Southend United pada Maret 2013 lalu. Dia dipaksa meninggalkan posisinya setelah timnya hanya mampu merebut 5 poin dari 18 pertandingan. Posisinya kemudian diambil alih oleh pelatih baru, Phil Brown. 

Anehnya, dua pekan kemudian manajemen kembali meminta Sturrock memimpin Southend di final Foorball League Trophy. Ketua Southend, Ron Martin, bahkan menyampaikan kalau Sturrock layak mendapat kesempatan itu dan sudah menyetujui tawaran yang diajukan. 

 

Belakangan, Sturrock berubah pikiran dan menolak tawaran Ron Martin. Southend United pun tetap dipimpin Brown di mana Southend akhirnya kalah dengan skor 0-2. 

Pecat dan Angkat Pelatih yang Sama

Ilustrasi Sepak Bola
Ilustrasi sepak bola (Abdillah/Liputan6.com)

Pada Oktober 2016 lalu, klub amatir York City memecat pelatihnya Jackie McNamara menyusul hasil buruk yang diraih sepanjang awal musim. Namun publik dibuat bingung saat manajemen kemudian mengumumkan penggantinya.

York City ternyata mengangkat pelatih yang sama. Manajemen beralasan, McNamara bakal akan bertugas mengawasi tim sampai mereka menemukan pelatih pengganti yang baru.

Manajamen meminta waktu dua pekan untuk mencari pelatih baru. Namun McNamara bertahan lebih lama karena pelatih incaran York City, Gary Mills memilih kembali ke-Bootham Crescent. Setelah jadi pelatih, McNamara kemudian beralih menjadi CEO York City. 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya