5 Fakta Unik Iringi Mundurnya Edy Rahmayadi dari Ketum PSSI

Edy Rahmayadi memutuskan mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI, hari ini (20/1/2019) di Nusa Dua, Bali.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 20 Jan 2019, 11:21 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2019, 11:21 WIB
Kongres PSSI, PSSI, Bola.com, Edy Rahmayadi, Kongres Tahunan PSSI
Edy Rahmayadi akhirnya mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Liputan6.com, Nusa Dua - Edy Rahmayadi memutuskan mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI ketika membuka Kongres Tahunan PSSI, Minggu (20/1/2019) di Nusa Dua, Bali. Ini keputusan mengejutkan dari pria berusia 57 tahun tersebut.

Sesungguhnya, desakan Edy Rahmayadi mundur sudah nyaring terdengar sejak lama. Terutama karena kegagalan Timnas Indonesia di sejumlah level usia.

Selain itu, Edy Rahmayadi juga dinilai sudah tidak fokus memimpin PSSI, terutama setelah dia terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara. Edy Rahmayadi merangkap tiga jabatan sekaligus, Ketum PSSI, Gubernur Sumut, dan Ketua Dewan Pembina PSMS Medan.

Puluhan ribu suporter Timnas Indonesia menandatangani petisi online meminta Edy Rahmayadi mundur. Namun, petisi tersebut sempat diabaikan oleh mantan Pangkostrad ini.

Beberapa kali Edy Rahmayadi menegaskan menolak mundur dari kursi Ketum PSSI. Sederet kontroversi juga dia lakukan semasa menjalani jabatan Ketum PSSI.

Namun, ada sejumlah catatan terkait mundurnya Edy Rahmayadi dari jabatan Ketum PSSI. Berikut daftar fakta uniknya.

 

 

 

 

5 Fakta Unik

Ketua PSSI Hentikan Sementara Kompetisi Liga 1 2018
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi saat jumpa pers terkait meninggalnya suporter Persija, Haringga Sirila, di Jakarta, Selasa (25/9). PSSI menghentikan sementara waktu Liga 1 2018 dalam pertandingan putaran ke dalam 18 klub. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

1. Kesedihan Anak Edy Rahmayadi Ayahnya Dicerca

Kritikan dan desakan mundur dari Ketua Umum PSSI sempat tidak memengaruhi Edy Rahmayadi. Namun, Edy mengaku sedih ketika mengetahui anaknya tidak ingin dicerca ketika memimpin PSSI.

"Tapi yang buat saya sedih, karena anak saya sedih, karena tak ingin ayahnya dicerca. Kata anak saya, Ayah sudahlah (berhenti jadi Ketua PSSI)," tuturnya.

2. Pensiun Dini dari Kesatuan TNI

Letnan Jenderal Edy Rahmayadi resmi diberhentikan dari jabatan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Pemberhentian itu dalam rangka pensiun dini dari kesatuan TNI.

Hal itu tercantum dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/12/I/2018 tentang Pemberhentian Dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI. Kala itu, Edy pensiun dini dari TNI karena mencalonkan diri menjadi Gubernur Sumatera Utara.

Tolak Suap Rp 1,5 Triliun

Ketua PSSI Hentikan Sementara Kompetisi Liga 1 2018
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi dan Wakil Ketua Joko Driyono usai jumpa pers terkait meninggalnya suporter Persija, Haringga Sirila, di Jakarta, Selasa (25/9). PSSI secara resmi menghentikan sementara waktu Liga 1 2018. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

3. Mengaku Tolak Suap Rp 1,5 Triliun

Salah satu anggota Exco PSSI, Refrizal membeberkan fakta mengejutkan tentang Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi dalam acara Mata Najwa. Edy Rahmayadi ternyata sempat ditawari suap Rp 1,5 Triliun.

Refrizal bahkan menyatakan jika Edy sempat menolak suap bernilai triliunan rupiah dari mafia luar negeri. Namun, tidak disebutkan rinci dalam klaim tersebut, suap untuk apa yang ditolak Edy Rahmayadi.

4. Pernyataan-Pernyataan Kontroversial

Edy Rahmayadi dikenal dengan pernyataan-pernyataannya yang kontroversial. Pernyataannya bahkan kerap menjadi meme di media sosial karena dinilai unik.

 

 

Tentara Cinta Sepak Bola

5. Tentara Cinta Sepak Bola

Edy Rahmayadi diketahui memang tentara yang mencintai sepak bola. Sebelum menjadi pembina PSMS Medan, Edy Rahmayadi pernah menjadi Ketua Persatuan Sepak Bola Angkatan Darat (PSAD) pada tahun 2000-2005. Saat itu Edy masih menjabat sebagai Danyon Linud 100 Medan dan PSAD bermain di Divisi 2 PSSI.

Saksikan video pilihan di bawah ini 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya