Cerita Gondangdia: Menyambangi Sasana Tinju Legendaris di Kawasan Blok M

Rumah kecil bagi pemuda yang ingin mengubah nasib lewat kepalan tangannya.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 20 Feb 2019, 20:30 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2019, 20:30 WIB
KPJ Bulungan
Logo Sasana KPJ Bulungan (Okie/Bola.com)

Liputan6.com, Jakarta Di tengah popularitas tinju Tanah Air yang terus meredup, KPJ Bulungan, tetap tegar berdiri. Terletak di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, sasana tinju legendaris tersebut menjadi rumah bagi pemuda-pemuda tangguh yang ingin mengubah nasib lewat kepalan tangannya. 

Sore itu suasana di sekitar Blok M Mall, terlihat seperti biasanya. Kawasan yang pernah menjadi pusat 'gaul' anak-anak ibu kota tetap ramai. Arus lalu-lintas tampak tersendat. Kendaraan melaju pelan menyusuri jalanan yang menyempit akibat mobil yang terparkir.

Tidak mudah menemukan sasana KPJ Bulungan. Lokasinya tersamar gedung-gedung di sekelilingnya. Hanya saja, hampir semua pedagang di kawasan Blok M tahu tempat itu. 

Pekan lalu, Liputan6.com pun berkesempatan menyambangi KPJ Bulungan bersama kru dari Bola.com untuk pengambilan gambar Cover Story. Temanya? Masih rahasia. Yang penasaran bisa menyaksikan langsung tayangannya setelah proses editing selesai di dapur redaksi. 

So, tunggu saja. 

Little Homes, langsung menyambut kehadiran kami. Pria bernama lengkap Misyanto ini merupakan pendiri sekaligus pelatih tinju di sasana KPJ Bulungan. Bersama musisi Anto Baret, arek Malang ini membangun tempat latihan bagi anak-anak jalanan sejak 2001 silam. 

Entah sudah berapa puluh petinju yang diorbitkannya. Di usia yang sudah mencapai kepala lima, Little Homes masih tampak enerjik dan jenaka. "Apa kabar mas?" sapa Little Homes. 

Gambar Mike Tyson vs Evander Holyfield tampak menghiasi dinding KPJ Bulungan bersama foto para petinju yang menghiasi halaman depan berbagai majalah. Selain itu, terdapat juga logo Singa dengan tulisan KPJ Bulungan yang menjadi pembakar semangat para petinju

Bangunan beratap seng itu sudah terlihat menua. Pelapis tali ring tinju sudah banyak yang mengelupas dan mulai kendur. Lantainya juga mengelupas. Namun kondisi ini tidak menyurutkan semangat mereka yang sore itu tampak berlatih di sasana KPJ Bulungan. 

"Yang latihan ini member. Mereka bukan petinju tapi untuk olahraga saja. Kalau petinju lagi istirahat di mess," kata Little Homes. "Mereka bayar per latihan saja," sambungnya. 

Meski tergerus usia, Little Homes mengaku KPJ Bulungan tidak pernah sepi. Tidak hanya oleh mereka yang hendak berlatih tinju, sasana mereka juga terkadang dipakai untuk lokasi syuting dan wawancara terkait tinju. Para petinju-petinju ternama Tanah Air juga terkadang datang berkunjung. Mulai dari Nico Thomas, Chris John, hingga Daud Yordan.

"Mereka kadang meladeni wawancara dengan televisi di sini," kata Little Home. 

 

Bebas Narkoba

Little Home
Little Home tengah berbincang dengan wartawan Liputan6.com di sasana KPJ Bulungan (Okie/Bola.com)

Seperti diketahui, tinju memang sempat populer di Tanah Air. Masa keemasan ini ditandai dengan lahirnya juara-juara dunia. Hanya saja, belakangan tinju Indonesia mulai redup. Pertandingan-pertandingan juga mulai jarang. Kalaupun ada tidak rutin lagi seperti tiga atau empat tahun lalu, saat tinju masih mendapat tempat di layar kaca Indonesia. 

Little Homes dulunya juga seorang petinju. Sempat menjadi juara nasional, tapi belakangan memilih menekuni profesi sebagai pelatih. Belakangan, tidak hanya mengorbitkan petinju profesional, Little Homes juga menangani mahasiswa dan para pekerja kantoran. 

Menurut Little Homes, motivasi mereka bermacam-macam. Ada yang sekadar ingin berolahraga sampai yang ingin lepas dari jerat narkoba. "Sampai ibunya datang ke sini. Mereka tidak percaya anaknya bisa lepas dari narkoba dengan berlatih tinju di sini," kata Little Homes sembari menunjuk salah seorang petinju yang tengah berlatih. 

"Sebenarnya sangat masuk akal. Ketika dia berlatih di sini, badannya akan sangat lelah. Selanjutnya dia tidak ingin ke mana-mana lagi selain pulang dan istirahat," katanya. 

"Jadi kalaupun ada yang ngajakin, dia pasti sudah tidak mau lagi," beber Little Homes. 

 

Bukan Uang Semata

Suasana sasana tinju KPJ Bulungan
Suasana sasana tinju KPJ Bulungan (Okie/Bola.com)

Sasana KPJ Bulungan terbuka bagi siapa saja. Mulai dari anak jalanan hingga pengusaha. 

Mengenai bayaran, bukan hal yang utama bagi pengurus. Bagi Little Homes, keseriusan dan rutinitas lebih penting. "Itu sebabnya saya tidak tarik iuran bulanan," katanya. 

"Buat apa bayar mahal sebulan, tapi latihan nantinya cuma masuk sekali atau dua kali."

Meski menangani anggota biasa, Little Homes tidak setengah-setengah. Dia tetap turun langsung memberi materi latihan dan mengarahkan para peserta saat latihan. Bahkan dia tidak segan-segan menegur kalau ada yang setengah-setengah dalam berlatih. 

"Dagunya turun. Jab...jab..straight. Biasakan jangan tertawa saat sparring," ujar Little Homes saat mengawasi para member yang tengah berlatih. 

Menurut Little Homes, bibit petinju banyak tersedia di Indonesia. Namun sarana untuk mengasah kemampuan mereka memang belakangan terus menurun. Homes berharap tinju Tanah Air segera bangkit lagi agar mereka bisa mengubah nasib lewat kepalan tinjunya. 

Tanpa terasa, waktu berlalu di KPJ Bulungan. Hari mulai berganti petang. Matahari pun mulai meredup dan kehidupan di kawasan Blok M kembali berganti. Setelah seluruh pengambilan gambar berakhir, Liputan6.com pun pamit untuk kembali ke kantor di Gondangdia, Jakpus. 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya