Liputan6.com, Bandung - Pelatih Persebaya Surabaya Djadjang Nurdjaman tidak jemawa meski mengalahkan Persib Bandung 3-2 pada laga kedua Grup A Piala Presiden 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (7/3/2019).
Djanur, sapaan akrabnya, menilai hasil yang diraih Persebaya juga dibantu faktor lain.
Advertisement
Baca Juga
"Saya pikir berlebihan. Sebetulnya Persib bermain bagus. Kami lebih beruntung lah behitu," kata Djanur sambil melempar senyum kepada awak media usai pertandingan.
Sosok yang pernah menukangi Maung Bandung itu bahkan mengungkapkan permainan yang ditampilkan Persebaya tidak sesuai dengan keinginan dan melenceng dari skema saat latihan.
"Position kami juga agak kurang hari ini karena pressing Persib cukup bagus. Biasanya kami lawan siapapun, build up from the back. Tetapi kali ini agak pressing di awal, kami agak kalang kabut," jelasnya.
Tetap Bersyukur
Kemenangan atas Persib di Piala Presiden ini sendiri bukanlah yang pertama bagi Djanur. Pelatih 54 tahun itu pernah mempermalukan Pangeran Biru di Piala Presiden 2018 saat menukangi PSMS Medan.
Djanur pun mensyukuri kemenangan kedua di turnamen pramusim kali ini. Hasil positif pada kompetisi yang disiarkan Indosiar ini semakin memperlebar peluang Persebaya untuk lolos ke babak delapan besar.
"Kemenangan tadi patut disyukuri karena pernah melatih beberapa pemain Persib. Jadi saya cukup mengetahui bagaimana Persib dan itu jadi informasi untuk pemain-pemain saya," ujarnya.
Advertisement
Redam Ezechiel
Menghilangnya Otavio Dutra yang dipanggil Timnas Indonesia membuat lini belakang Persebaya sedikit kewalahan menghadapi sosok Ezechiel N'Douassel. Menurut Djadjang, saat ini skuatnya tidak memiliki pemain belakang yang mempunyai postur tubuh sebanding dengan striker Persib tersebut.
"Hari ini kita jaga Ezechiel. Tapi memang tim kewalahan," katanya.