Kontroversi Winglet yang Bakal Panaskan MotoGP Argentina

MotoGP Argentina diprediksi berjalan panas dan menarik.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 30 Mar 2019, 18:45 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2019, 18:45 WIB
Andrea Dovizioso
Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, akan berupaya memenangi balapan MotoGP Argentina. (Twitter/MotoGP)

Liputan6.com, Buenos Aires - Ducati mendapat protes dari tim-tim rival di MotoGP 2019 usai menang di Sirkuit Losail, Qatar tiga pekan lalu. Rider Ducati Andrea Dovizioso finis terdepan, namun tim lain merasa terjadi pelanggaran dalam penggunaan winglet.

Kemenangan Dovizioso serta finis keenam yang diraih Danilo Petrucci di Qatar, memang sempat terancam dicabut karena winglet pada swingarm mereka dianggap ilegal dan menghasilkan downforce oleh Aprilia, Honda, KTM, dan Suzuki.

Meski begitu, FIM Court of Appeal akhirnya menyatakan perangkat itu legal karena terbukti hanya berfungsi untuk mendinginkan ban belakang. Dovizioso pun tetap sah jadi pemenang MotoGP Qatar.

Situasi ini membuat MotoGP Argentina yang berlangsung akhir pekan ini diprediksi berjalan panas. Ducati siap melampiaskan amarah mereka di Sirkuit Termas de Rio Hondo.

Ducati jelas ingin membuktikan kecepatan mereka di MotoGP Qatar memang berkat kecerdasan dalam merakit motor. Dovizioso dan Petrucci tentu punya motivasi lain dalam menatap MotoGP Argentina tahun ini.

Namun, Sirkuit Termas de Rio Hondo sesungguhnya bukan favorit Ducati. Sejak digelar pada 2014, Ducati belum sekalipun memenangi balapan MotoGP Argentina.

Tahun lalu, pembalap Inggris di bawah naungan LCR Honda, Cal Crutchlow, yang jadi pemenang. Rider Repsol Honda, Marc Marquez, dua kali menang di Argentina yakni pada 2016 dan 2014.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tantangan Ducati

Valentino Rossi
Pembalap Yamaha, Valentino Rossi, saat beraksi di Sirkuit Termas de Rio Hondo, MotoGP Argentina. (JUAN MABROMATA / AFP)

Pembalap Yamaha, Valentino Rossi finis terdepan di MotoGP Argentina pada 2015. Rekan setimnya, Maverick Vinales mampu menang pada 2017 di seri kedua dalam kalender balap tersebut.

Fakta ini jelas jadi tantangan bagi Ducati. Terakhir kali pabrikan motor asal Italia ini menjadi juara dunia MotoGP terjadi pada 2007, ketika motor dikendarai Casey Stoner.


Pengakuan Honda

Kecerdasan Ducati dalam menerapkan regulasi teknis aerodinamika terbaru dengan memakai winglet pada swingarm motor diakui Honda. MotoGP Argentina akan jadi tontonan menarik bagaimana tim-tim lain mencoba mengikuti jejak Ducati demi meraih hasil maksimal.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya