Wanita Selam Indonesia Ingin Pecahkan 3 Rekor Dunia

Dalam menggelar acara ini, Wasi bekerjasama dengan Persatuan Olahraga Selam Indonesia (POSSI).

oleh Marco Tampubolon diperbarui 06 Apr 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2019, 17:00 WIB
Wanita Selam Indonesia
Acara jumpa pers pemecahan rekor dunia Guinness Book of Record oleh Wasi di JCC, Senayan, Jakarta (6/4/2019). (Marco Tampubolon)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah tahun lalu memecahkan dua rekor MURI, Wanita Selam Indonesia (Wasi), berencana mencatatkan tiga rekor Guinness Book of Record di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), 3 Agustus 2019. Rangkaian acara ini digelar untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74.

Ketua Wasi, Tri Suswati Tito Karnavian dalam acara jumpa pers yang berlangsung di JCC, Senayan, Sabtu (6/4/2019), menyampaikan, 3 rekor tersebut terdiri dari penyelaman massal terbanyak, pembentangan bendera terbesar, dan rangkaian penyelaman terpanjang.

Sebelumnya, rekor penyelaman terbanyak yang tercatat di Guinness Book of Record masih dipegang Indonesia dan berlangsung di Manado, Sulut, 2009 lalu. Acara ini diikuti oleh 2465 penyelam. Sementara bendera terbesar masih dipegang oleh Australia dan rangkaian terpanjang milik Amerika Serikat.

“Kami melihat, tiga rekor ini yang mungkin dipecahkan untuk saat ini. Semangatnya masih sama, yakin untuk lebih mengenalkan olahraga selam bagi masyakarat dan perhatian terhadap lingkungan hidup khususnya laut,” kata Tri Tito Karnavian kepada wartawan.

Untuk acara ini, Wasi akan memfasilitasi 3000 tabung bagi para peserta. Pendaftaran hanya bisa dilakukan melalui Wasi. Seluruh penyelam yang ambil bagian juga diwajibkan memiliki lisensin selam minimal setingkat Open Water (A1).

Dan kali ini, tak hanya wanita, tapi juga penyelam pria. “Jadi target kami sebenarnya berdasarkan jumlah tabung yang kami sediakan. Jadi bisa saja jumlahnya lebih dari 3000. Sejauh ini sudah ada 600 orang yang mendaftarkan diri,” kata Tri.

Sementara untuk luas bendera, Wasi menargetkan 300 m2. “Untuk panjang rangkaian, masih ditentukan setelah mengetahui jumlah pesertanya,” ujar Tri.

Acara juga akan dirangkai dengan kegiatan bersih laut yang merupakan bagian dari kampanye bersih laut bertema, Dive Againts Debris. Tri berharap lewat acara ini, publik semakin memperhatikan kebersihan laut terutama dari pencemaran sampah plastik.

Lokasi Ideal

Wanita Selam Indonesia
Ketua Wasi, Tri Suswati Tito Karnavian saat memberi keterangan kepada wartawan di JCC, Senayan (6/4/2019). (Marco Tampubolon)

Tahun lalu Wasi mencatatkan dua rekor MURI di pantai Megamas, Manado. Rekor pertama adalah kategori penyelaman massal wanita terbanyak yang melibatkan 928 peserta. Sementara rekor kedua tercatat atas kategori pengibaran bendera merah putih terpanjang.

Pemecahan rekor Guinness Book of Record juga rencananya akan berlangsung di lokasi yang sama. Wasi sengaja memilih lokasi ini karena dianggap paling layak dan aman.

“Kami sudah melihat beberapa lokasi di seluruh Indonesia, tapi yang paling memungkinkan untuk kegiatan penyelaman massal itu masih Megamas,” kata Tri.

“Pantai di sana tidak ada terumbu karang jadi aman bagi lingkungan hidup. Selain itu kedalaman dan arus yang aman untuk para penyelam,” beber Tri Suswati.

Istri Kapolri, Tito Karnavian itu juga menambahkan, proses pencatatan rekor akan dilakukan perwakilan Guinness Book of Record. Prosesnya, masing-masing penyelam peserta nantinya bakal diberikan barcode yang dicatat sebelum masuk ke laut dan saat kembali ke darat.

“Sejak tahun lalu, kami sudah berkomunikasi dengan pihak Guinness Book of Record dan telah mendapat izin untuk menggunakan logo mereka dalam rangkaian kegiatan ini. Tidak mudah untuk mendapatkan pengakuan dari mereka. Kita harus memenuhi beberapa aspek yang mereka ajukan,” beber Tri.

 

Hamish Daud Antusias

Dalam menggelar acara ini, Wasi bekerjasama dengan Persatuan Olahraga Selam Indonesia (POSSI). Wasi juga melibatkan Pendiri Indonesian Ocean Pride, Hamish Daud.

 “Saya sangat antusias. Tapi tujuannya apa? Banyak sekali pesan positif di sini. Wasi membersayakan wanita, kita juga mengajari masyarakat untuk kembali berhubungan dengan laut. Diver itu pasti pecinta laut, tidak injak karang,” katanya.

“Saya antusias bergabung dengan kegiatan ini.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya