Aksi Rasial Fans Nodai Kemenangan Lazio atas AC Milan

Fans Lazio, yang kini bertengger di peringkat kedelapan Serie A, juga mendendangkan nyanyian rasial yang ditujukan kepada pemain AC Milan, Tiemoue Bakayoko, jelang pertandingan.

oleh Hesti Puji Lestari diperbarui 25 Apr 2019, 21:20 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2019, 21:20 WIB
Pemain AC Milan, Tiemoue Bakayoko.
Pemain AC Milan, Tiemoue Bakayoko (kanan). (AFP/Migul Medina)

Milan - Lazio meraih kemenangan di kandang AC Milan dalam semifinal Coppa Italia. Namun kemenangan ini diwarnai aksi rasis suporter tim tamu.

Seperti dilansir Goal International, fans Lazio, yang kini bertengger di peringkat kedelapan Serie A, juga mendendangkan nyanyian rasial yang ditujukan kepada pemain AC Milan, Tiemoue Bakayoko, jelang pertandingan.

Beruntung, fans AC Milan tak terpancing. Suporter tim tuan rumah malah menyikapi tindakan rasialis tersebut dengan menyanyikan lagu dukungan untuk Bakayoko. 

Aksi rasialis bukan hanya terjadi di stadion. Sekelompok ultras Lazio membentangkan spanduk bertuliskan "Honor to Benito Mussolini" dan melakukan penghormatan fasis di dekat Piazzale Loreto, alias alun-alun AC. Di tempat tersebut diktator fasis itu dieksekusi pada 1945.

Lazio tak tinggal diam dan mengutuk perilaku pendukungnya. Dalam situs resminya, klub mengatakan tindakan sejumlah fan itu sama sekali tak mencerminkan nilai-nilai olahraga. Lazio juga menyatakan menjauhkan diri dari aktivitas semacam itu, serta telah memegang prinsip mereka selama 119 tahun.

"Lazio jelas menjauhkan diri dari perilaku dan demonstrasi yang sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai olahraga yang dipertahankan dan dipromosikan oleh klub selama 119 tahun," kata pernyataan itu. 

Pada pertandingan tersebut, Lazio menang 1-0 atas Milan, sehingga berhak melenggang ke final Coppa Italia. Sebaliknya, AC Milan belum bisa keluar dari keterpurukan setelah gagal menang dalam tiga kali beruntun.

 

Bukan yang Pertama

Gelandang AC Milan, Franck Kessie dan Tiemoue Bakayoko.
Dua gelandang AC Milan, Franck Kessie dan Tiemoue Bakayoko, mengarak jersey milik Francesco Acerbi selepas duel melawan Lazio di San Siro, Sabtu (13/4/2019). (AFP/Miguel Medina)

Tiemoue Bakayoko bukan satu-satunya pemain yang mendapat perlakuan rasialis di Italia. Sebelumnya, Moise Kean juga mendapat perlakuan yang sama oleh sekelompok suporter Cagliari saat turut mengantarkan kemenangan tandang Juventus dengan skor 2-0 dalam lanjutan Serie A di Sardegna Arena, Rabu (3/4/2019).

Sejarah aksi rasialis di sepakbola negeri Mussolini terus berulang. Jauh sebelumnya, Fabio Liverani yang merupakan pemain kulit hitam pertama di Timnas Italia juga pernah mengalami hal serupa.

Liverani masih mengenang masa-masa menyedihkan tersebut hingga kini. Menurut mantan pemain Gli Azzurri ini, tradisi rasialis di Italia temasuk di ranah sepakbola jangan sampai terus berlanjut.

“Di Italia, masalah rasialis sangat besar sehingga penting untuk menghormati warna orang. Pesan itu selalu penting bagi anak-anak,” tandas Liverani kepada SkySports pada 2015.

Setelah mengalahkan AC Milan, Lazio menunggu pemenang antara Atalanta vs Fiorentina pada Jumat dini hari (26/4/2019) WIB, yang akan menjadi lawan mereka di laga final. 

Sumber: Bola.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya