Jakarta Sejak 23 Januari - 26 April 2019, Persija Jakarta telah memainkan 15 pertandingan di beragam kejuaraan. Mulai dari babak eliminasi Liga Champions Asia (LCA), Piala Indonesia, Piala AFC, dan Piala Presiden 2019.
Jumlah tersebut menjadikan Persija Jakarta tim tersibuk di Tanah Air. Padahal, kompetisi primer di Indonesia, Liga 1 2019 pun belum juga dimulai.
Baca Juga
Sebelas pertandingan pertama Persija Jakarta berjalan relatif mulus. Tim berjulukan Macan Kemayoran meraih enam kemenangan di antaranya. Empat laga lainnya berkahir imbang, dan hanya menelan satu kekalahan.
Advertisement
Periode kelam Persija Jakarta datang ketika takluk 3-4 (1-1) lewat adu tendangan penalti dari Kalteng Putra pada babak delapan besar Piala Presiden, 28 Maret 2019.
Kekalahan kembali ditelan Persija Jakarta saat tumbang 0-1 dari Ceres-Negros pada babak penyisihan grup Piala AFC, 3 April 2019 di Filipina. Ketika menjamu balik Ceres-Negros di ibu kota pada 23 April 2019, Macan Kemayoran lagi-lagi tumbang, kali ini dengan skor 2-3.
Teraktual, Ismed Sofyan dan kawan-kawan terlihat sangat kelelahan ketika menantang Bali United pada leg pertama babak delapan besar Piala Indonesia, Jumat (26/4/2019). Bertanding tanpa tiga pemain asing, Macan Kemayoran takluk 2-1.
Sampai 15 Mei 2019, Persija Jakarta telah ditunggu pertandingan, masing-masing menyambangi Vietnam untuk menghadapi Becamex Binh Duong di Piala AFC pada 1 Mei, menjamu Bali United pada leg kedua babak delapan besar Piala Indonesia, 4 Mei, dan meladeni perlawanan Shan United pada partai pamungkas babak penyisihan grup Piala AFC di ibu kota, 15 Mei 2019.
Keluhkan Jadwal
Pelatih Persija Jakarta, Ivan Kolev, sempat mengeluh jadwal padat timnya yang berdampak pada performa Ismed Sofyan dan kawan-kawan. Dalam suatu kesempatan, arsitek asal Bulgaria ini bahkan mengibaratkan jika pemainnya adalah robot, maka akan hancur dengan rentetan pertandingan tanpa henti ini.
"Kalau pemain kami robot, pasti mereka rusak. Situasi ini memang sangat sulit," ujar Kolev.
Kekalahan dari Bali United adalah rangkaian empat kali nihil poin Persija Jakarta. Rentetan pertandingan tanpa henti, dengan istirahat yang kurang memadai, memubktikan bahwa kaki-kaki lemah Persija Jakarta butuh 'berselonjor' untuk memulihkan kondisi.
Advertisement