Demi Olimpiade, Atlet Renang Junior Indonesia Tambah Ilmu di Australia

Atlet renang junior Indonesia, Elysha Chloe Pribadi menorehkan catatan cemerlang saat mengikuti Festival Akuatik Indonesia 2019 pada 25-28 April. Kini ia kembali ke Australia untuk bersekolah dan berlatih.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 01 Mei 2019, 09:50 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2019, 09:50 WIB
Elysha Chloe Pribadi, Renang
Perenang putri junior Indonesia, Elysha Chloe Pribadi, saat mengikuti Festival Akuatik Indonesia di Stadion Akuatik GBK, Senayan, 25-28 April 2019. (Dok. Pribadi)

Jakarta Atlet renang putri junior DKI Jakarta, Elysha Chloe Pribadi mencatkan prestasi gemilang di Kelompok Umur 2 Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2019 di Stadion Akuatik GBK, Jakarta, 25-28 April 2019. Dia sukses merebut enam medali yang sekaligus menjadi buah dari kerja kerasnya sejak kecil.

Menyabet enam medali dalam event itu menjadi buah kerja kerasnya sejak kecil. Bahkan untuk mengejar impian besar tampil di Olimpiade, Elysha tak ragu untuk menimba ilmu renang hingga ke Australia. 

Elysha meraih lima medali emas dan satu perunggu di FAI 2019, di mana medali emas di antaranya datang dari nomor 200 meter gaya ganti perorangan putri, 100 meter gaya bebas putri, 100 meter gaya punggung putri, dan 50 meter gaya kupu-kupu putri, dan 4x100 meter relay gaya bebas putri.

Sebenarnya Elysha masih berpeluang untuk mendapatkan medali di FAI 2019. Namun, perenang putri berusia 14 tahun itu memutuskan untuk tidak tampil di hari terakhir, Minggu (28/4/2019), dan kembali ke Australia untuk bersekolah. Ya, sejak Januari 2019 Elysha memang sudah menimba ilmu di Australia.

Keputusannya bersekolah di Australia pun tak lepas dari impiannya untuk menjadi perenang andal. Elysha memutuskan untuk meneruskan pendidikan di St Peter’s Lutheran College, Brisbane, Australia. Sekolah tersebut merupakan satu di antara beberapa pencetak atlet renang nasional Australia yang memiliki catatan tampil hingga di level olimpiade lewat klub renang sekolah St Peter’s Western Club.

"Jadi di sekolahnya yang saat ini, ada catatan mencetak hampir 80 persen olimpian Australia dari cabang olahraga renang. Mereka memiliki DNA untuk menghasilkan yang terbaik. Saya hanya mengingatkan dia mengenai mimpinya karena memang menurut saya Elysha punya mimpi yang sulit dicapai, jadi harus mendapatkan lingkungan yang tepat untuk bisa mewujudkan mimpinya," ujar Reza Pribadi, ayah dari Elysha, kepada Bola.com di Jakarta, Selasa (30/4/2019).

Reza Pribadi, orang tua dari atlet renang putri junior Indonesia, Elysha Chloe Pribadi. (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

"Awalnya saya merasa berat harus mengirimnya ke sana dan berpikir lebih baik dia ada di Indonesia, dekat dengan keluarga. Namun, saya tahu seberapa besar mimpinya dan untuk itu dia harus berada di lingkungan yang juga memiliki mimpi yang sama. Saat bersekolah di sini, dia sudah beberapa kali menjadi pemenang dalam kejuaraan junior, tapi di sana ada 15 orang yang memiliki mimpi dan komitmen yang sama. Jadi dia harus struggle saat ini, tapi senang menjalaninya," lanjut Reza.

Meski mengaku berat, Reza Pribadi sudah berkomitmen memberikan dukungan besar kepada anaknya. Komitmen itu dipegangnya sejak melihat Elysha Chloe berhasil memecahkan rekor nasional untuk kategori umur pada usia 11 tahun.

"Saya sedikit melihat ke belakang, di mana dia mulai berenang sejak usia 3,5 tahun. Kemudian ketika usia 6 tahun dia mulai mengikuti turnamen-turnamen di level sekolah. Saya mendukungnya karena menurut saya dia menyenangi aktivitasnya itu," kisah Reza yang juga merupakan Presiden dan CEO PT Rockpool Ventures.

"Saat itu saya masih menebak apakah dia memang memiliki talenta di dunia renang atau tidak. Ketika usia 11 tahun, dia memecahkan rekor nasional di kategori usianya untuk nomor 50 meter gaya punggung putri. Saat itu saya memiliki keyakinan bahwa dia memang berbakat di olahraga renang," lanjut ayah dari Elysha itu.

Keyakinan Elysha Chloe Bisa Melewati Rintangan dan Mewujudkan Mimpi

Elysha Chloe Pribadi, Renang
Perenang putri junior Indonesia, Elysha Chloe Pribadi, saat mengikuti Festival Akuatik Indonesia di Stadion Akuatik GBK, Senayan, 25-28 April 2019. (Dok. Pribadi)

Momen pecahnya rekor nasional junior ketika Elysha Chloe Pribadi berusia 11 tahun itu menjadi titik utama dukungan keluarga terhadap putri kelahiran Australia, 25 Januari 2005, itu. Elysha pun kerap dilepas untuk mengikuti kegiatan summer camp di sejumlah negara yang benar-benar perhatian kepada dunia renang, seperti Amerika Serikat, Australia, dan Inggris.

"Saya terkejut saat itu. Ketika masih berusia 11 tahun dia sudah mengarahkan 85 persen hidupnya untuk renang. Mimpinya pun kemudian berkembang lebih besar. Dia terus menempa diri hingga proses yang saat ini dijalaninya. Dia melangkah lebih jauh ke Australia. Setiap milestone yang diraihnya, sebagai orang tua saya tentu bangga," ujar sang ayah.

Reza Pribadi optimistis bahwa prestasi yang sedikit demi sedikit diraih oleh putrinya sejak masih dini merupakan jalan yang memang harus dilalui. Reza percaya putrinya tak hanya menyukai olahraga renang, tapi memiliki bakat serta kedisiplinan untuk melangkah jauh di olahraga akuatik tersebut.

"Jadi saya melihat ada keinginan dan kegemaran dia terhadap renang semakin besar. Disiplin dan tantangan pun dilewatinya dengan rasa senang. Komitmennya dalam berlatih, bahkan ketika tengah dalam liburan sekolah, membuat saya semakin yakin. Jadi saya melihat ada disiplin dan talenta yang dia miliki. Dua hal itu menjadi hal utama. Sekarang saya hanya berdoa supaya yang dia inginkan bisa tercapai," ujarnya.

Reza Pribadi tak pernah sekalipun melewatkan momen kejuaraan yang diikuti oleh Elysha Chloe Pribadi sejak masih kecil. Namun, harus diakui keputusan bersekolah di Australia membuat aktivitas kebersamaan itu sedikit berkurang. Reza pun mengaku kini mulai melepaskan Elysha untuk bisa mengejar sendiri mimpinya setelah mulai beranjak dewasa.

"Nasib dan mimpi dia sekarang ada di tangannya sendiri. Sebagai orang tua, saya hanya bisa mempersiapkan jalannya. Saya tidak banyak ikut campur saat ini karena menurut saya sekarang dia sudah masuk ke dalam sebuah sistem yang lebih besar. Saya hanya bisa memberi bimbingan dari luar dan berdoa agar dia bisa tetap berkonsentrasi dan disiplin sehingga mimpinya yang besar bisa terwujud nantinya," ujarnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya