Jakarta - Keputusan manajemen Persija Jakarta merekrut Joan Thomas dipertanyakan oleh mayoritas suporter di media sosial. Gelandang asal Spanyol itu diproyeksikan sebagai pengganti Bruno Matos yang telah didepak.
Joan Tomas adalah pemain yang berperan sebagai pengatur serangan. Terakhir, ia memperkuat PAS Lamia di Super League atau kasta teratas Liga Yunani sejak Januari 2019.
Meski tampil di Liga Yunani, kemampuan Joan Tomas diragukan. Selain usianya yang tak lagi muda, Joan juga merupakan pendatang baru di Shopee Liga 1 2019.
Advertisement
Sikap skeptis muncul apakah eks pemain Villarreal dan Celta Vigo ini dapat beradaptasi cepat dengan kultur sepak bola di Tanah Air, mengingat Persija Jakarta membutuhkan pemain yang siap dipakai.
"Kalau Joan Tomas, memang pilihan pelatih Julio Banuelos. Saya hanya membuka sesuai kebutuhan pelatih," kata Chief Executive Officer (CEO) Persija Jakarta, Ferry Paulus kepada wartawan.
"Tetapi, saya juga lihat berdasarkan prestasi dan keputusan sudah bulat. Kami sepakat membelinya," ujar pria yang karib dipanggil FP itu.
Solusi Tepat
Setelah berdiskusi, FP dan Banuelos sepakat mengenyampingkan usia Joan Tomas. Acuan keduanya karena sang pemain masih kompetitif bermain di kasta tertinggi dan jarang mengalami cedera.
"Saya punya keyakinan Joan Tomas adalah solusi paling tepat. Kenapa dia dipilih meski usianya sudah 34 tahun, dia pemain aktif dan selalu berkontribusi bagi tim-tim sebelumnya," imbuh FP.
"Saya pernah cari tahu rekam jejak cederanya. Sejauh ini dan tak ada hambatan. Dia sangat antusias dan siap untuk langsung bermain," terang FP.
Disadur dari: Bola.com (Penulis Muhammad Adiyaksa/ Editor Rizki Hidayat, published 01/09/2019)
Â
Advertisement