Munchen - Bayern Munchenbakal menjamu menjamu Crvena Zvezda, di Football Arena Munich, Kamis (19/9/2019) dini hari WIB. Secara perhitungan di atas kertas, tuan rumah punya kelas di atas wakil Serbia tersebut.
Tak pelak, Matchday 1 Grup B Liga Champions 2019-2020 tersebut menjadi tantangan bagi Bayern Munchen. FC Hollywood sedang menjadi sorotan setelah tampil kurang ciamik di liga domestik.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Saat ini, Bayern Munchen mengemas dua seri dan dua kemenangan. Hasil imbang kala menjamu Hertha BSC dan melawat ke Leipzig, membuat mereka 'terpuruk' di posisi ke-4 klasemen sementara Bundesliga 2019-2020.
Advertisement
Pelatih Bayern Munchen, Niko Kovac mengakui tekanan kini berada di pundak Robert Lewandowksi dkk saat menjamu Crvena Zvezda. Namun, Kovac yakin anak asuhnya akan menghilangkan rasa khawatir tersebut, dan menggantinya menjadi pesta pora.
Kurang Maksimal
"Ini menjadi tugas utama kami untuk menekan mereka dengan gaya kami. Jika kami bermain seperti saat bersua Leipzig, kami punya kesempatan besar meraih kemenangan. Itulah yang akan terjadi di markas kami," jelas Kovac.
Mantan pemain Bayern Munchen ini tak menyangkal performa pasukan Die Roten tak maksimal. Walhasil, timbul keraguan terkait perjalanan panjang musim 2019-2020, terutama ambisi mengangkat trofi Liga Champions, DFB Pokal dan Bundesliga.
"Fans berhak tak percaya diri. Tapi, bersua Red Star Belgrade akan memberi jawaban kalau fans harus percaya terhadap perjuangan pasukanku di lapangan. Dukungan dari fans sangat penting," ucap Kovac, di Kicker.de.
Oleh karena itu, Kovac ingin fans bisa membuat para pemainnya bermain lepas. Kovac menyebut, satu di antara faktor yang membuat mereka kalah dari Liverpool pada Babak 16 Besar tahun lalu adalah sokongan suporter yang kurang maksimal.
Sebenarnya, rona kemenangan milik Bayern Munchen sudah terlihat. Hal itu berlatar performa armada Allianz Arena yang tergolong beringas di depan penalti lawan. Statistik menunjukkan, Bayern Munchen selalu bisa mencetak gol pada 28 pertandingan di rumah sendiri.
Advertisement
Masalah Kekompakan
Pada musim ini, Bayern Munchen sudah mengoleksi 15 gol dalam 6 pertandingan resmi. Striker Robert Lewandowski menyumbang tujuh gol. Secara individu, Coutinho mulai menyatu bersama rekan-rekan barunya.
Niko Kovac menganggap, masalah terbesar yang masih menggelayut di kubu Bayern Munchen adalah kekompakan. Alur komunikasi yang masih rentan, bakal menjadi 'makanan' bagi lawan yang berpengalaman.
"Beruntung kami bersua Crvena Zvezda yang menurutku berbahaya tapi tak sulit ditaklukkan. Artinya, keseimbangan sejak menit pertama menjadi prioritas kami sebelum mencari gol," tegas Kovac.
Faktor paling berbahaya dari Red Star Belgrade adalah motivasi tinggi. Musim ini menjadi kali kedua bagi mereka berkiprah di panggung Liga Champions. Tahun lalu, mereka sempat membuat kejutan dengan menumbangkan Liverpool, meski pada akhirnya berstatus juru kunci grup.
Bahaya Tim Tamu
Perjalanan Crvena Zvezda di Liga Champions musim ini sudah teruji. Mereka sanggup melewati FK Suduva, HJK Helsinki, FC Copenhagen dan Young Boys. Satu di antara magnet Crvena Zvezda adalah Milan Pavkov. Sang striker sudah mengemas enam gol dari 8 pertandingan musim ini, termasuk dua gol ke gawang Indija pada akhir pekan lalu.
Selain Pavkov, nama lain yang menjadi kekuatan utama Crvena Zvezda adalah bek tengah Milos Degenek, kapten Marko Marin, serta duo winger Aleksa Vukanovic dan Ben Nabouhane. Komposisi tersebut membuat Crvena Zvezda bakal mengandalkan kekuatan serangan balik di markas Bayern Munchen.
Sumber: Kicker.de, UEFA
Sumber bola.com (Nurfahmi Budianto)
Advertisement