Schneiderlin Akui Terlalu Cepat Tinggalkan MU

Minimnya kesempatan bermain di MU memengaruhi karier Schneiderlin bersama timnas Prancis. Kini, Scheneiderlin menjadi satu di antara pemain pilar Everton.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2019, 03:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2019, 03:00 WIB
Morgan Schneiderlin
Jose Mourinho memberikan lampu hijau kepada Morgan Schneiderlin jika ingin meninggalkan Old Trafford. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Manchester - Perjalanan karier Morgan Schneiderlin di Manchester United (MU) tak berlangsung lama. Gelandang Everton itu merasa dirinya terlalu cepat meninggalkan Setan Merah.

Schneiderlin bergabung ke MU pada bursa transfer musim panas 2015. Ia ditebus seharga 25 juta pound dari Southampton.

Saat itu, Schneiderlin disebut sebagai satu di antara gelandang berbakat di Premier League. Namun, pergantian manajer dari Louis van Gaal ke Jose Mourinho dan kehadiran Paul Pogba membuat Schneiderlin terbuang.

Pada Januari 2017, Schneiderlin memutuskan hengkang ke Everton demi mendapat kesempatan bermain yang lebih banyak. Namun, ia mengaku seharusnya bisa lebih bersabar di MU.

Minimnya kesempatan bermain di MU memengaruhi karier Schneiderlin bersama timnas Prancis. Kali terakhir Schneiderlin mewakili negaranya terjadi pada November 2015.

Saat ini, Scheneiderlin menjadi satu di antara pemain pilar Everton. Ia bertugas menjaga keseimbangan di lini tengah, peran yang gagal ia dapatkan di MU karena kesempatan bermain yang terbatas.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Pengakuan Morgan Schneiderlin

"Saya ingin melakukan hal yang lebih di Manchester United karena merasa mampu melakukannya," ujar Schneiderlin.

"Mungkin, saya membuat keputusan yang terlalu cepat untuk pindah. Saat itu, saya tak bermain selama tiga bulan."

"Ketika saya melihat pemain lainnya yang pernah tidak bermain selama empat hingga lima bulan, saya mulai mempertanyakan keputusan yang dibuat pada saat itu."

"Banyak yang memberikan kritikan kepada saya karena gaya bermain yang saya tunjukkan. Namun, saya berani membandingkan diri saya dengan Sergio Busquets karena karakter permainan kami hampir mirip."

"Busquets mendapat gelar sebagai satu di antara gelandang terpintar di dunia, sedangkan saya tidak. Padahal, permainan kami hampir sama."

"Di Inggris, gelandang akan dihargai berdasarkan jenis operan, yaitu operan panjang dan operan pendek," ungkap Schneiderlin.

Sumber: FourFourTwo

Disadur dari: Bola.net (penulis Aga Deta, published 27/10/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya