Manila - Penampilan Timnas Indonesia U-22di SEA Games 2019 cukup menjanjikan. Pelatih Indra Sjafri diberkahi komposisi pemain yang menjanjikan dari lini belakang sampai depan.
Sorotan utama tertuju pada lini serang yang menyumbang lebih dari setengah gol Garuda Muda sepanjang empat laga babak Grup B. Sepuluh dari 13 gol lahir dari barisan penyerangan. Osvaldo Haay menjadi bintang dengan lesakkan lima golnya sejauh ini.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Menariknya, Osvaldo Haay sebetulnya bukanlah pilihan utama Indra Sjafri. Untuk urusan penyelesaian akhir, Muhammad Rafli lebih diutamakan. Rafli dua kali turun sebagai starter, yakni pada laga kontra Thailand dan Singapura.
Advertisement
Osvaldo juga bukan tipikal striker murni. Gaya bermainnya mirip Saddil Ramdani, yakni mengedepankan akselerasi dan dribble dari sisi lapangan. Namun, ketika dipercaya mengisi peran Rafli yang cedera pada laga kontra Singapura, ia membayarnya dengan penampilan eksplosif di area pertahanan lawan.
Meski persebarannya tidak merata, semua lini ikut memberikan sumbangsih gol. Dua bek, yakni Andy Setyo dan Asnawi Mangkualam mencetak masing-masing satu gol. Andy mencetak gol lewat skema set-piece pada laga kontra Brunei Darussalam dengan sundulan memanfaatkan umpan Sani Rizky, sementara Asnawi mencatatkan namanya di papan skor lewat kerja sama dengan Osvaldo Haay.
Khusus Asnawi, ia memang kerap kali membantu penyerangan Timnas Indonesia U-22. Sebagai bek kanan, Asnawi biasa bekerja sama dengan Egy Maulana Vikri, dan sejauh ini kinerja kedua pemain terbilang sukses.
Asnawi tidak canggung meski beberapa kali harus 'tektokan' dengan Egy dan Saddil yang sering berganti posisi. Ia juga sudah menemukan chemistry jika harus bekerja dengan Osvaldo saat dua penyerang sayap berada terlalu dalam.
Di sektor gelandang, baru Sani Rizki yang berhasil mencatatkan namanya di daftar pencetak gol. Meski golnya ke gawang Vietnam dinaungi keberuntungan, prosesnya menunjukkan kalau pemain Bhayangkara FC itu pintar dalam menentukan posisi.
Semua lini punya perannya masing-masing dalam proses produksi gol buat Timnas Indonesia U-22. Garuda Muda juga baru kebobolan dua kali, yang membuktikan kalau Bagas Adi cs. tajam di depan dan rapat di belakang.
Trio Maut
Komposisi utama lini serang Timnas Indonesia U-22, jika mengacu pada susunan pemain di dua laga perdana, adalah trio Egy Maulana Vikri, Saddil Ramdani, dan Muhammad Rafli. Empat gol berhasil tercipta, dengan rincian Egy (1), Osvaldo (2), dan Asnawi (1).
Pada laga ketiga kontra Vietnam, di mana Timnas Indonesia U-22Â kalah 1-2, rotasi dilakukan oleh Indra Sjafri. Rafli dicoret karena cedera, kemudian Egy disimpan dan digantikan oleh Irkham Zakhrul Mila. Sementara posisi Rafli diisi oleh Osvaldo.
Bermain tanpa Egy sejak menit awal membuat kreativitas Timnas Indonesia U-22 tak terlihat. Ini bisa dimaklumi karena Indra Sjafri mengaku mengandalkan serangan balik cepat. Mila, Saddil, dan Osvaldo memiliki karakteristik yang mendukung strategi tersebut. Sayang, rencana tak berjalan manis.
"Kami memulai pertandingan dengan baik dengan game plan yang sesuai direncanakan. Adapun pada babak kedua kami sebenarnya memancing Vietnam karena mereka dalam keadaan tertinggal," kata Indra usai laga.
"Mereka pasti akan lebih ofensif. Kami berharap adanya serangan balik, akan tetapi selalu gagal. Beberapa kali kami sabar menunggu bola kami rebut dengan counter, akan tetapi tidak berhasil," ujarnya lagi.
Pada pertandingan keempat melawan Brunei Darussalam, Timnas Indonesia U-22 menurunkan Egy, Saddil, dan Osvaldo. Tampaknya, inilah komposisi trio terbaik yang dimiliki Indra Sjafri.
Advertisement
Indonesia Service Crew
Empat dari delapan gol yang tercipta pada laga tersebut merupakan sumbangsih ketiga pemain itu. Gol pertama misalnya, dicetak Osvaldo usai menerima umpan silang Saddil. Sedangkan gol kedua ganti Egy yang mencetak gol memanfaatkan umpan tumit Saddil.
Proses gol lainnya lahir dari kerja sama ciamik Egy dengan Osvaldo. Penyerang Persebaya Surabaya itu men-chip bola usai menerima through ball Egy.
Gol keempat lebis istimewa lagi. Umpan terobosan Egy diterima oleh Osvaldo. Dengan sedikit keeping ball, Osvaldo memberikan low crossing terukur ke arah Saddil yang dengan leluasa mencetak gol keempat.
Trio maut Timnas Indonesia U-22Â tak cuma andal dalam mencetak gol, namun juga memberikan assist. Berdasarkan catatan Bola.com, tujuh assists diciptakan ketiga pemain tersebut, dengan rincian Saddil (3), Egy (2), dan Osvaldo (2).
Tiga pemain lain yang telah memberikan assist adalah Sani Rizki (1), Syahrian Abimanyu (1), dan Evan Dimas (1).
Kabar Langsung dari Filipina
Pembaca Bola.com bisa menikmati sajian liputan eksklusif SEA Games 2019 Filipina di dengan mengklik tautan ini.
Advertisement