Cervera - Pebalap anyar Repsol Honda, Alex Marquez, mengakui menjadi adik kandung dari Marc Marquez berat. Ada beban tersendiri, apalagi ia sekarang berada di tim yang sama dengan sang kakak.
Beban Alex Marquez makin besar karena mereka akan jadi rival sekaligus tandem di MotoGP 2020.
Sejak masih anak-anak, Alex memang kerap dibanding-bandingkan dengan sang kakak. Alex pun sering dianggap sulit menandingi prestasi Marc. Alex pun tak memungkiri bahwa beban itu akan selalu ada.
Advertisement
"Tentu saya selalu merasakan beban sebagai adik Marc. Saya selalu diminta membuktikan diri lebih jauh, diminta lebih cepat dari lainnya, dan bahkan dipertanyakan. Tapi saya sudah belajar cara menjalani hidup dengan ini semua," tutur Alex kepada Diario AS.
Pembalap berusia 23 tahun itu mengakui, saat ia masih lebih muda, sulit menerima kenyataan bahwa orang-orang terus meragukan potensinya.
"Pada awalnya memang sangat berat, apalagi saat masih muda, sangatlah sulit menyaring omongan orang," ujar juara dunia Moto3 2014 dan Moto2 2019 ini.
Alex Marquez mengaku telah menemukan cara untuk mengubah energi-energi negatif menjadi energi positif yang bisa memotivasinya untuk tampil kompetitif, terutama dalam belajar pada musim perdananya di MotoGP.
  Â
Menjawab Keraguan
Alex Marquez juga mengaku sama sekali tak mendapatkan beban mental dari para petinggi Honda, yakni Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, dan Direktur Honda Racing Corporation (HRC), Tetsuhiro Kuwata.
"Saya sudah belajar hidup dengan semua keraguan orang, dan kini hal itu tak lagi mengganggu saya, dan justru memotivasi saya. Sudah jelas akan ada beban, tapi saya tenang, karena Alberto, Kuwata-san, dan HRC menyambut saya dengan hangat sejak awal," pungkasnya.
Sumber: Diario AS
Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya, published 30/12/2019)
Advertisement