Seperti Montreal, Formula E 2020 di Jakarta Bisa Batal Karena Biaya Besar dan Banjir

Montreal Kanada pernah membatalkan keinginan jadi tuan rumah Formula E karena tak mau mengeluarkan uang untuk kegiatan kurang berguna bagi masyarakat. Apakah Jakarta juga demikian?

oleh Defri Saefullah diperbarui 04 Jan 2020, 22:28 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2020, 22:28 WIB
Konvoi Kendaraan Listrik Sambut Formula E 2020
Mobil BMW i8 Roadster, i8 Coupe dan BMW i3s mengawal konvoi mobil listrik jelang jadwal pelaksanaan balap mobil listrik atau Formula E 2020 di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (20/9/2019). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menaiki mobil listrik berjenis BMW i8 roadster. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Banjir besar yang melanda DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (1/1/2020) lalu membuat petisi untuk membatalkan Formula E muncul.Seorang warga mengunggah petisi yang menuntut pembatalan ajang balapan Formula E pada Juni 2020 di Jakarta.

Petisi yang dimulai oleh Irawan Endro Prasetyo itu diunggah ke laman change.org dan ditujukan khususnya kepada federasi otomotif internasional FIA, ketua DPRD DKI Jakarta H. Prasetio E. Marsudi dan Anies Baswedan selaku Gubernur.

Hingga Sabtu pukul 14:00 WIB, sedikitnya 3.190 orang telah menandatangani petisi yang menargetkan 5.000 dukungan itu. Kota Montreal di Kanada pernah melakukan pembatalan Formula E karena biaya besar, apakah Jakarta demikian juga?

"Jakarta saat ini menderita banjir besar yang menghancurkan sebagian besar wilayah kota. Ini adalah salah satu banjir terbesar dan terburuk yang pernah terjadi dalam sejarah Jakarta, mengakibatkan kerusakan banyak bangunan, infrastruktur serta menelan korban jiwa," tulis Irawan dalam petisinya seperti dikutip antara.

Sang pengunggah menyoroti juga soal tindakan Anies yang diduga memotong anggaran dana penanggulangan banjir di masa jabatannya."Anggaran itu sudah disalurkan ke satu acara besar yang tentu saja tidak dibutuhkan dan diinginkan oleh orang-orang Jakarta," demikian tulis petisi tersebut.

"Kami, warga Jakarta, dengan ini meminta Anda untuk membatalkan penyelenggaraan acara Formula-E FIA ABB 2020 di Jakarta. Kami membutuhkan semua sumber daya yang tersedia untuk membantu orang-orang dan membangun kembali kota kami, bukan untuk menyia-nyiakannya pada satu acara yang mengolok-olok penderitaan warga.

"Mohon pertimbangkan untuk memindahkan acara ini ke kota lain yang lebih siap untuk mengadakannya. Terima kasih."

 

Video

Tidak Dipotong

Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi pernyataan terkait status tuan rumah Formula E 2020. (Liputan.com/Edu Krisnadefa)

Sebelumnya pada Jumat (3/1/2020), Anies telah membantah asumsi yang mengatakan bahwa anggaran Formula E berasal dari pemotongan dana penanggulangan banjir yang ada di Jakarta.

"Itu bukan hanya tidak benar, tapi mengarang. Jadi saya enggak mau komentarin, yah," kata Anies ketika berkunjung di Rusun Lokbin Rawa Buaya, Cengkareng.

Indonesia telah resmi masuk ke kalender balapan Formula E musim kompetisi 2020 yang dimulai November dan berakhir pada Juli.

Sejumlah kota lainnya yang menggelar balap mobil elektrik itu yakni Ad Diriyah (Arab Saudi), Santiago (Cile), Mexico City (Meksiko), Hong Kong, Sanya (China), Roma (Italia), Paris (Prancis), Seoul (Korea Selatan), Berlin (Jerman), New York (Amerika Serikat), dan London (Inggris).

Rencana anggaran untuk menggelar Formula E di Jakarta itu mencapai Rp 1,6 triliun. Sedangkan tahun 2020 alokasi APBD untuk penanggulangan banjir DKI Jakarta dilaporkan berkisar 1,1 persen dari total APBD DKI Jakarta tahun 2020 yang senilai Rp87,9 triliun.

 

Montreal Pernah Batal

Masalah dana yang besar untuk penyelenggaraan Formula E juga pernah dipermasalahkan Montreal. Bahkan ibu kota Kanada ini membatalkan niat mereka untuk jadi tuan rumah Formula E 2018 lalu.

Walikota Montreal, Valerie Plante ogah menggelar kembali Formula E untuk kedua kalinya. Dia tak mau membebani masyarakatnya untuk biaya Formula E Montreal yang mencapai 35 juta dollar (Rp 486,5 Miliar).

"Warga Montreal sudah jelas tak mau uang dibuang lagi untuk proyek yang tak berguna buat mereka. Mei tahun lalu (2017), penyelenggara langsung mengalami gangguan finansial yang hebat," katanya seperti dikutip cbc.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya