Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta serius menanggapi keluhan warga terkait bau dari Refuse Derived Fuel atau RDF Rorotan, Jakarta Utara. Bunker RDF dikosongkan dan dipindahkan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
"Pengerjaan pemindahan sampah ini meliputi sampah lama di bunker sebanyak 800 ton serta produk RDF di gudang produksi sekitar 600 ton. Harapannya, pengosongan bunker dan produk RDF tersebut dapat mengurangi bau," jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto.
Advertisement
Baca Juga
Proses pemindahan dilakukan dengan menggunakan armada dump truck dan tronton yang ditutup terpal untuk meminimalisir bau dan mencegah sampah atau air lindi tercecer. Armada tersebut dibersihkan dan disemprot dengan penghilang bau sebelum keluar dari lokasi RDF.
Advertisement
Setelah bunker dikosongkan, seluruh fasilitas RDF Rorotan disterilisasi dan diberi pewangi untuk menghilangkan bau. RDF Rorotan kemudian ditutup sementara untuk menjalani perbaikan oleh kontraktor.
Tak hanya mengatasi bau, Pemprov DKI Jakarta juga mengutamakan kesehatan warga sekitar. Tim medis dari Puskesmas Kecamatan Cakung turun langsung ke Perumahan Jakarta Gading City (JGC) untuk memberikan layanan kesehatan.
“Dapat dipastikan seluruh warga yang sebelumnya dilaporkan terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) telah sembuh dan kembali beraktivitas. Selanjutnya, apabila warga membutuhkan bantuan kesehatan, kami persilakan untuk menghubungi Puskesmas Cakung tanpa harus membayar biaya pemeriksaan. Kami juga terus memantau melalui ketua RT setempat. Jika dibutuhkan, kami siap turun kapan saja,” ujar Kepala Puskesmas Kecamatan Cakung, Junaidah.
Pemantauan Kualitas Udara dan Deodorizer
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga merencanakan pemasangan alat pemantau kualitas udara di rumah-rumah warga yang berjarak 4–5 kilometer dari lokasi RDF. Selain itu, deodorizer akan dipasang untuk menghilangkan bau dan filter udara akan ditambahkan.
"Kami pastikan bahwa seluruh langkah yang kami lakukan selalu melibatkan masyarakat. Pemprov DKI akan terus hadir dan serius dalam mengupayakan penanganan yang cepat dengan memprioritaskan kesehatan dan kenyamanan warga," pungkas Asep.
Advertisement
