Carolina Marin Bisa kembali Kompetitif di Musim 2020, Ini 4 Alasannya

Pebulu tangkis asal Spanyol Carolina Marin diprediksi bisa kembali tampil kompetitif pada musim 2020. Ini alasannya.

oleh Hesti Puji Lestari diperbarui 12 Jan 2020, 10:55 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2020, 10:55 WIB
Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, merayakan kemenangan atas tunggal Korsel. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)
Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, merayakan kemenangan atas tunggal Korsel pada Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (24/1). Marin lolos ke perempat final. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Jakarta - Carolina Marin menjadi sorotoan dalam Malaysia Masters 2020. Pebulu tangkis asal Spanyol itu bahkan diprediksi bisa kembali meguasai sektor tunggal putri di musim ini.

Meski bukan unggulan, Carolin Marin berhasil menunjukkan kelasnya pada kompetisi Malaysia Masters 2020. Pada babak perempat final, Jumat (10/12020), atlet asal Spanyol itu berhasil mencundagi pebulutangkis India, Saina Nehwal.

Tak butuh waktu lama bagi Carolina untuk menumbangkan Nehwal. Ia hanya butuh dua set dengan skor telak 21-8 dan 21-7. Performa tersebut menjadi bukti bahwa Carolina masih cukup diperhitungkan di kompetisi Super 500 tersebut.

Sayangnya, Marin tersingkir di semifinal setelah kalah dari pemain China, Chen Yu Fei. Namun, ini pertanda baik bagi Marin yang perjalanan tahun lalu tidak mulus. 

Carolina Marlin mengalami cedea ACL (Anterior Cruciate Ligaments) kala berlaga dalam final Indonenesa Masters 2019.

Kondisi itu sempat membuat ranking Carolin Marin di BWF turun drastis. Namun musim ini, atlet asal Spanyol itu diprediksi bisa kembali kompetitif.

Setidaknya empat alasan yag bisa bikin Carolina Marin bisa kembali menjadi ancaman di sektor tunggal putri. Berikut rinciannya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

1. Semangat Bangkit

Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, meniup tangannya saat melawan tunggal Korsel. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)
Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, meniup tangannya saat melawan tunggal Korsel pada Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (24/1). Marin lolos ke perempat final. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Setelah dihantam cedera, Carolina Marin benar-benar menepi dari dunia yang telah membesarkan namanya. Ya, atlet berusia 26 tahun itu tidak berlatih dan tidak menyentuh raket hingga 130 hari lamanya.

"Saya menghabiskan 10 jam setiap harinya untuk rehabilitasi dan untuk pemulihan. Sepuluh jam itu dibagi dalam beberapa sesi yaitu latihan fisik sampai teknik. Setiap pagi dan siang, saya menjalani sesi fisioterapi serta terapi di kolam renang," ujar Carolina Marin.

Namun Marin punya pandangan berbeda untuk menyongsong musim ini. Ia ingin melupakan cedera yang telah membuatnya terpuruk beberapa waktu lalu.

"Saya ingin melupakan cedera saya dan tampil sebaik yang saya miliki sebelumnya," jelas Marin kepada wartawan The Star.

2. Ingin Perbaiki Ranking

Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, memainkan kok saat melawan tunggal Korsel. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)
Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, memainkan kok saat melawan tunggal Korsel pada Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (24/1). Marin lolos ke perempat final. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Semenjak dihantam cedera, ranking Carolina Marin turun drastis. Pada bulan November 2019, ia bahkan pernah menjadi tunggal putri berperingkat 18 dunia.

Kini performanya cukup baik, sejak Desember 2019, Marin bercokol di peringkat 10 dunia. Angka yang lumayan mengingat ia baru memulai kiprahnya kembali setelah lama dibekap cedera parah.

Motivasi tersebut menjadi alasan Marin untuk tampil lebih kompetitif musim ini.

"Saya ingin melakukan yang terbaik dan mencoba mendapatkan kembali betapa perasaan di setiap kompetisi yang saya ikuti," ujar Marin mengutip The Star.

3. Tampil Keren di Malaysia Masters 2020

Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, melakukan smash saat melawan tunggal Korsel. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)
Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, melakukan smash saat melawan tunggal Korsel pada Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (24/1). Marin lolos ke perempat final. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Malaysia Masters 2020 bukan comeback Carolina Marin. Atlet asal Spanyol itu telah comeback di Vietnam Terbuka pada September 2019.

Comeback Marin kala itu juga sempat jadi sorotan. Pasalnya, ia kembali setelah tujuh bulan absen dari dunia bulu tangkis. Imbasnya, Marin merengkuh hasil buruk dalam kompetisi itu.

Saat itu, Marin kalah dari pemain non unggulan Thailand, Supanida Katethong, dua gim langsung dengan skor 22-24 dan 20-22. Namun, Carolina Marin yang sekarang berbeda.

Ia kembali unjuk gigi di Malaysia Masters 2020. Carolina Marin berhasil membungkam jagoan India, Saina Nehwal, dalam dua set langsung dengan skor telah 21-8 dan 21-7.

4. Catatan Tak Sembarangan

Pebulutangkis Tunggal Putri Spanyol , Marin Carolina
Pebulutangkis Tunggal Putri Spanyol , Marin Carolina, saat melawan pebulutangkis China, Chen Xiaoxin di Indonesia Open 2017 di JCC, Selasa (13/6/2017). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Carolina Marin memiliki catatan yang menakjubkan sepanjang karier bulu tangkisnya. Ia berhasil meraih medali emas Kejuaraan Dunia pada 2014 di Copenhagen, Denmark.

Satu tahun kemudian alias pada tahun 2015, Marin kembali mengulang hasil yang sama. Ia kembali merengkuh medali emas pada Kejuaraan Dunia di Jakarta. Saat itu, Marin menang atas unggulam kedua asal India, Saina Nehwal, dalam dua set langsung dengan skor 21-6 dan 21-19.

Tahun 2016 menjadi puncak karier Carolina Marin. Ia berhasil maraih emas di Olimpiade Rio 2016. Torehan itu membuatnya menjadi pebulutangkis Eropa kedua yang mencatat prestasi tersebut.

Hasil itu pula yang membuat Marin pernah menjadi penguasa sektor tunggal putri dunia.

Disadur Bola.com (Penulis Hesti Puji Lestari / Editor Wiwig Prayugi, Published 12/01/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya